• adminadmin
  • February 6, 2024
  • 0 Comments

Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (Aspekpir) Kalimantan Barat memberikan penghargaan kepada PTPN IV Regional V yang dinilai telah berkontribusi positif dalam meningkatkan produktivitas sawit petani melalui program peremajaan sawit rakyat atau PSR. Penghargaan tersebut diserahkan Ketua Aspekpir Kalimantan Barat (Kalbar) YS Marjitan dan diterima langsung Region Head PTPN IV Regional V, Khayamuddin Panjaitan.

Ketua Aspekpir Kalbar, YS Marjitan dalam keterangannya mengatakan penghargaan tersebut diserahkan kepada PTPN IV Regional V dalam kegiatan ‘Pengukuhan Aspekpir Kabupaten Landak dan Sanggau serta Awarding Komitmen Mewujudkan Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat dan Kemitraan Berkelanjutan Bagi Kesejahteraan Bersama Menuju Indonesia Emas 2045′ yang digelar di Hotel Aston Pontianak, Rabu (24/01/2024).

“Keberadaan PTPN IV Regional V tidak dinafikan akan menjadi nafas baru dalam penguatan petani sawit, terutama di Kalimantan Barat. Penghargaan ini merupakan bentuk dukungan kami atas komtimen PTPN IV untuk terus memperkuat petani sawit. Semoga kemitraan ini dapat terus berjalan dengan baik di masa mendatang,” kata Marjitan.

Dalam kesempatan yang sama, ia turut menyampaikan ucapan terimakasih kepada berbagai pihak atas kontribusi positifnya dalam memperkuat para petani rakyat, tak terkecuali PTPN IV. Keberadaan PTPN baginya telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam meningkatkan kesejahteraan para petani sawit sejak lama.

Lebih jauh, Marjitan mengatakan bahwa perkebunan sawit masyarakat di Kalimantan Barat telah memasuki usia generasi kedua, terutama di Landak dan Sanggau. Sehingga, lanjutnya, perlu sinergi seluruh pihak untuk memperkuat petani sawit rakyat di masa mendatang.

Dalam momen tersebut, Aspekpir Kalbar juga melakukan pelantikan terhadap pengurus Aspekpir Landak dan Aspekpir Sanggau. Marjitan mengatakan, pelantikan Aspekpir akan memperkokoh keberadaan Aspekpir di Kalimantan Barat.

Keberadaan Aspekpir Kabupaten Landak dan Kabupaten Sanggau menjadi strategis, terutama menjadi mitra perusahaan yang saat ini sudah bertransformasi menjadi entitas usaha baru yang dikelola oleh PTPN IV.

“Kondisi kebun di Landak dan Sanggau sudah memasuki kebun generasi kedua yang saat ini sedang digalakan Peremajaan Sawit Rakyat atau PSR yang membutuhkan dukungan seluruh pihak,” tuturnya.

Ia berharap dengan menempatkan kelembagaan petani sebagai subjek pembangunan dalam menjalin kemitraan usaha bagi terwujudnya industri sawit berkelanjutan bersumber kesejahteraan bersama.

Sementara itu, Region Head PTPN IV Regional V, Khayamuddin Panjaitan yang menerima secara langsung penghargaan mengapresiasi penghargaan yang diberikan Aspekpir tersebut berharap Aspekpir terus menjadi mitra pembangunan yang strategis bagi PTPN IV khususnya Regional V.

“Kita harapkan Aspekpir yang ada saat ini di Kalbar dan Indonesia akan terus berjaya dan sukses ke depannya,” tuturnya lagi. Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Andi Nur Alamsyah turut berbangga atas kehadiran PTPN IV yang kini menjadi perusahaan dengan luasan sawit terbesar di dunia. “Tentunya ini menjadi kebanggan kita bersama yang harus kita jaga,” katanya.

  • adminadmin
  • January 30, 2024
  • 0 Comments

PalmCo Regional 5 PTPN IV berkomitmen untuk terus mengakselerasi peremajaan sawit rakyat (PSR) sebagai bagian mendukung program pemerintah dalam meningkatkan produktivitas petani sawit. Perusahaan perkebunan sawit milik negara yang berada di bawah naungan Holding Perkebunan Nusantara III (Persero) tersebut menargetkan untuk merevitalisasi atau meremajakan 60.000 hektare perkebunan sawit renta milik petani yang tidak lagi produktif hingga 2026 mendatang.

“Kami harus melakukan peremajaan sawit rakyat 60.000 hektare sampai 2026, khusus di wilayah PTPN IV Regional V (Kalimantan) ada 16.000 hektare lebih,” kata Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara III (Persero), Mohammad Abdul Ghani.

Ia menegaskan bahwa PTPN tidak hanya fokus dalam mencari keuntungan. Namun, lebih dari itu, perusahaan pelat merah harus menjadi agen dalam pembangunan, termasuk mengakselerasi peremajaan sawit rakyat (PSR). Terlebih lagi, ia mengatakan program PSR merupakan salah satu amanah Program Strategis Nasional.

“Kami PTPN ini fungsinya kan bukan hanya mencari untung semata namun juga ditugaskan sebagai agen pembangunan. Untuk suksesnya program CSR, kolaborasi dengan semua pihak terus dilaksanakan,” papar dia.

Pria berkacamata yang menginisiasi transformasi Holding Perkebunan Nusantara III (Persero) tersebut yakin, target tersebut dapat terealisasi menyusul dukungan yang begitu masif dari pemerintah, termasuk Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat yang begitu besar.

PTPN IV baru-baru ini melaksanakan Workshop PTPN untuk Sawit Rakyat yang digelar di Hotel Aston Pontianak, Kamis (25/1). Workshop yang mengundang para petani sawit, koperasi dan pihak terkait tersebut, merupakan bagian dalam memacu PSR di Kalbar.

“Untuk merealisasikan PSR itu butuh kolaborasi dan untuk itulah workshop ini penting,” kata Abdul Ghani.

Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Krisna Santosa yang menilai bahwa kegiatan workshop melibatkan para petani, asosiasi, hingga pemerintah tersebut merupakan langkah yang tepat untuk memulai dan mengakselerasi PSR di Kalimantan Barat, terutama dari sisi penguatan SDM bagi petani mitra perusahaan.

Program penguatan SDM tersebut merupakan salah satu dari empat program yang ditujukan bagi kemitraan dengan petani rakyat. Tiga program lainnya, yakni kemitraan penuh, penyediaan bibit bersertifikat, serta perusahaan menjadi off taker. Untuk program penyediaan bibit bersertifikat, pihaknya saat ini tengah berupaya merampungkan perizinan guna mendatangkan 300 ribu bibit bersertifikat siap tanam.

Hal senada disampaikan Region head regional V PTPN IV, Khayamuddin Panjaitan dalam mendukung Program PSR “Nantinya bisa diperoleh dari PTPN IV Regional V, dan tidak harus menjadi mitra (untuk mendapatkan bibit sawit bersertifikat). Program ini Insya Allah akan kita laksanakan secara berkelanjutan sehingga cita-cita kita dalam meningkatkan produktivitas sawit rakyat dapat tercapai,” tuturnya.

Pj Gubernur Kalbar, dr Harrison, M.Kes turut hadir dalam pembukaan workshop yang dilaksanakan di Hotel Aston Pontianak tersebut. Dirinya mengapresiasi PTPN IV yang telah menjadi mitra pembangunan yang strategis bagi pemerintah provinsi Kalbar. Pihaknya menaruh harapan besar agar perusahaan ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat di sekitar kawasan perkebunan.

“Serta membantu pemerintah untuk menyukseskan program pemerintah menekan angka stunting dan kemiskinan ekstrem,” tuturnya.

Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Andi Nur Alamsyah mengatakan persoalan peremajaan sawit saat ini adalah tata kelola yang belum efisien. Untuk mempercepat realisasi program tersebut, pihaknya saat ini tengah mempersiapkan Permentan baru untuk mengurangi hambatan-hambatan yang selama ini ditemui di lapangan. Aturan baru ini akan mencabut aturan lama yang selama ini dianggap belum secara maksimal dalam mengefektifkan tata kelola sawit, khususnya yang berkaitan dengan program PSR.

 “Nanti akan ada Permentan yang menyatukan, mulai dari PSR, sarpras (sarana dan prasarana perkebunan), SDM, hingga ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil), dalam satu Permentan,” imbuhnya.

Dalam Permentan yang tengah digodok tersebut, lanjutnya, cukup dengan satu kali verifikasi sehingga lebih mudah dan efisien. Lewat Permentan baru ini juga akan memudahkan pekebun dalam mengakses bantuan yang ada di Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Kolaborasi dengan PTPN IV PalmCo menurutnya juga menjadi penentu suksesnya program PSR.

“Kita mengharapkan sinergi dengan PTPN untuk memperkuat petani plasma,” ucapnya. (sti)

CSR Bantu Penanganan Stunting

PTPN IV PalmCo turut berperan dalam rangka penanggulangan stunting di Kalbar khususnya di wilayah sekitar perusahaan. Langkah ini sejalan dengan komitmen perusahaan untuk turut berkontribusi dalam pembangunan kesejahteraan masyarakat.

Dalam agenda Workshop PTPN untuk Sawit Rakyat, yang digelar di Hotel Aston Pontianak, Kamis (25/1) yang lalu, PTPN IV Regional V kembali membagikan paket bantuan stunting yang merupakan bagian dari program CSR perusahaan. Dalam momen itu pula, Direktur Utama PTPN III Holding Perkebunan, Muhammad Abdul Ghani, dinobatkan sebagai Bapak Asuh Anak Stunting.

PTPN IV memberikan perhatian yang cukup besar terhadap penanganan stunting yang saat ini masih menjadi persoalan bangsa. Khusus di Kalimantan Barat, tercatat sejak Desember 2023 PTPN IV Regional V telah membagikan 300 paket bantuan stunting di empat desa di provinsi ini. Selanjutnya, pada tahap kedua selama tiga bulan ke depan, akan disalurkan paket bantuan stunting setiap bulan. Penyaluran paket akan terus berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.

Region Head Regional V PTPN IV, Khayamuddin Panjaitan mengatakan bahwa pemberian paket bantuan stunting ini merupakan aksi BUMN kluster Perkebunan hadir ditengah-tengah Masyarakat, untuk mendukung pencegahan dan penurunan stunting untuk mewujudkan Indonesia Emas tahun 2045.

“Program ini dilakukan untuk mendukung Program Prioritas Nasional untuk mencegah dan menurunkan stunting menuju Indonesia Emas 2045 dengan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak-anak, terutama yang berisiko mengalami stunting”, ujarnya

Atas kontribusi yang diberikan tersebut, Pj Gubernur Kalbar, Harrison mengucapkan terima kasih kepada PTPN IV yang telah mengalokasikan dana tanggung jawab sosial atau CSR untuk membantu penanganan stunting khusus masyarakat di kawasan perkebunan. Dirinya mengapresiasi langkah perusahaan yang secara cepat turun hingga ke tingkat posyandu untuk menemukan penerima bantuan.

“saya senang sekali, PTPN ternyata langsung turun kelapangan, mendatangi posyandu-posyandu di sekitar perkebunan,” katanya.

Dirinya berharap ada lebih banyak perusahaan yang bisa mengalokasikan dana CSR untuk program-program pencegahan dan penanganan stunting. “Sekali lagi saya terima kasih PTPN telah menaruh perhatian terhadap hal ini,” tuturnya.

  • adminadmin
  • January 4, 2024
  • 0 Comments

Dewan Komisaris PTPN IV PalmCo menyatakan pola kemitraan plasma yang sukses dilaksanakan oleh PalmCo Regional 3 Provinsi Riau akan dijadikan rujukan pilot project sebagai bagian untuk mengakselerasi peremajaan sawit rakyat di Kalimantan.

“Model kemitraan yang dilaksanakan di sini kita bawa ke tempat lain. Terutama Kalimantan,” kata Dahlan Harahap Komisaris Utama PTPN IV PalmCo saat kunjungan kerja ke Regional Office PalmCo Regional 3, Kota Pekanbaru Provinsi Riau belum lama ini.

Kunjungan tersebut merupakan yang pertama kali dilaksanakan usai Kementerian BUMN dan Holding Perkebunan Nusantara III Persero membentuk PalmCo melalui penggabungan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V, VI dan XIII ke dalam PTPN IV sebagai entitas bertahan dan pemisahan tidak murni aset dan liabilitas PTPN III (Persero) ke dalam PTPN IV.

Dahlan hadir didampingi Andi Wibisono dan Fauzi Yusuf Komisaris Independen, Anggota Komisaris Arief Budiono serta Komisaris Arie Yuriwin, Region Head PalmCo Regional 3 Rurianto, SEVP Operation Arief Subhan Siregar dan SEVP Business Support Ahmad Diponegoro.

Dalam paparannya, Dahlan mengatakan terdapat kesamaan terhadap pengembangan kemitraan perkebunan kelapa sawit yang berlangsung di Provinsi Riau dan Kalimantan. Sehingga, sangat mungkin pola yang berlangsung di eks PTPN V tersebut juga diterapkan di Borneo.

Pola Kemitraan PalmCo Regional 3 dilaksanakan dengan pendekatan empat program unggulan yang terbukti berhasil mengakselerasi peremajaan sawit rakyat di Bumi Lancang Kuning. Pertama adalah kemitraan dengan pola manajemen tunggal atau single management. Pola tersebut menjadi kunci sukses program PSR yang dilaksanakan PTPN IV PalmCO Regional 3 Riau di berbagai kabupaten Provinsi Riau.

Pola manajamen tunggal atau single management mengusung standar tinggi perusahaan, mulai dari penumbangan sawit renta, pemanfaatan bibit sawit unggul bersertifikat, proses penananman, pemupukan, hingga pemeliharaan untuk diterapkan di areal peremajaan sawit masyarakat.

Dengan begitu, masyarakat akan memiliki perkebunan sawit dengan produktivitas tinggi dan memangkas ketimpangan produktivitas petani dan perusahaan seperti yang selama ini jamak terjadi.

Pendekatan tersebut kian lengkap dengan pola off taker atau pendampingan perusahaan kepada petani selama proses peremajaan sawit berlangsung. Salah satu wujud pola tersebut adalah skema cash for works untuk para petani mitra sehingga para petani tetap mendapatkan penghasilan selama peremajaan berlangsung.

Selanjutnya, PalmCo juga menawarkan program penyediaan bibit sawit unggul bersertifikat. Selain itu, PalmCo Regional 3 juga memberikan pelatihan kepada para petani. Pelatihan tersebut bertujuan senagai solusi untuk meningkatkan skills dan pengetahuan petani dalam mewujudkan perkebunan berkelanjutan.

“Dari tahun 2020, kami selalu memperhatikan PTPN V. Kinerjanya luar biasa. Tidak hanya dari sisi kemitraan, perusahaan juga mampu bertransformasi dengan mencapai produktivitas perhektare lebih tinggi dibandingkan yang lainnya. Kita berharap bendera Regional 3 makin terus berkibar di masa mendatang,” tuturnya.

  • adminadmin
  • January 2, 2024
  • 0 Comments

Mohammad Abdul Ghani Direktur Utama Holding PTPN III (Persero) meninjau pabrik minyak makan merah Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Pagar Merbau Kecamatan Pagar Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang, Selasa (19/12). Kunjungan tersebut untuk melihat proses produksi pabrik percontohan yang dikelola Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan. Saat ini pabrik yang berdiri di areal Pabrik Kelapa Sawit eks entitas PTPN II itu mampu memproduksi 10 ton kelapa sawit menjadi 7 ton minyak makan merah.

“Ini merupakan terobosan yang luar biasa. Sebab nantinya, setiap 1.000 hektar kelapa sawit petani pemerintah akan mendirikan 1 pabrik yang akan mengolah minyak makan merah. Ini merupakan gagasan Bapak Presiden yang diteruskan Bapak Meneg BUMN yang bertujuan meningkatkan derajat para petani. Jika selama ini mereka hanya menjual hasil kebunnya, dengan program ini mereka ikut menentukan pengelolaannya,” jelas Abdul Ghani.

Meski terlihat sederhana minyak makan merah memiliki keistimewaan karena mengandung unsur vitamin A dan E yang mampu menurunkan standing bagi pertumbuhan anak.

“Minyak makan merah  mampu berperan menurunkan tingkat stunting anak-anak khususnya di pedesaan,” tambah Abdul Ghani.

Ke depan, lanjutnya, pabrik minyak makan merah juga akan memproduksi bahan-bahan kebutuhan rumah tangga lainnya, seperti sabun dan sejenisnya. Sehingga kehadirannya benar-benar bisa membawa manfaat bagi masyarakat luas.

Didamping Direktur Hubungan Antar Lembaga PalmCo Irwan Perangin-Angin, Head Regional Supporting Co PTPN I Affan Safiq dan sejumlah pejabat perkebunan lainnya, Abdul Ghani menyempatkan diri meninjau PPKS Pagar Merbau.

  • adminadmin
  • December 21, 2023
  • 0 Comments

Asosiasi Petani Kelapa Sawit Inti Rakyat (Aspekpir) menyatakan siap mendukung program Sub Holding PalmCo, perusahaan perkebunan milik negara yang berada di bawah naungan Holding Perkebunan Nusantara Group akan komitmennya dalam mengakselerasi peremajaan sawit rakyat (PSR) di Kalimantan Barat.

Dukungan tersebut disampaikan Ketua Aspekpir Kalimantan Barat YS Marjitan kepada Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara IV Jatmiko Santosa yang baru saja menjadi subholding PalmCo saat pertemuan kedua pihak di Region Office Regional V PTPN IV, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, belum lama ini.

Aspekpir menyatakan keberadaan PalmCo memberikan harapan bagi petani sawit di Kalimantan Barat.

“Kehadiran PalmCo dan Pak Jatmiko Santosa memberikan harapan untuk mengatasi ketidakberdayaan petani sawit di Kalimantan Barat selama ini,” kata Marjitan.

Untuk itu, pihaknya dan Aspekpir Kalimantan Barat menyatakan siap untuk bekerjasama dengan PalmCo dalam upaya memperkuat petani sawit melalui peremajaan sawit renta.

“Pada akhirnya kami yakin program ini menjadi jawaban ketimpangan produktivitas petani dan perusahaan dan secara tidak langsung akan membantu meningkatkan ekonomi serta kesejahteraan petani,” urainya.

Kementerian BUMN dan Holding Perkebunan Nusantara III (Persero) resmi membentuk Sub Holding PalmCo melalui penggabungan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V, VI dan XIII ke dalam PTPN IV sebagai entitas bertahan dan pemisahan tidak murni aset dan liabilitas PTPN III (Persero) ke dalam PTPN IV.

Pasca proses merger, Jatmiko Santosa ditetapkan sebagai Direktur Utama PalmCo. Sosok yang empat tahun memimpin dan berhasil mengubah PTPN V melalui beragam program transformasi tersebut sukses mengakselerasi PSR di Bumi Lancang Kuning, Provinsi Riau.

Hingga kini, PTPN V atau yang kini dikenal sebagai Regional III PTPN IV menjadi perusahaan milik negara dengan program PSR terluas di seluruh Holding Perkebunan Nusantara.

Dalam pertemuan tersebut, Jatmiko membawa serta empat program unggulan yang berhasil ia terapkan dalam mengaselerasi PSR. Pertama adalah kemitraan dengan pola manajemen tunggal atau single management. Pola tersebut menjadi kunci sukses program PSR yang dilaksanakan di Riau di berbagai kabupaten Provinsi Riau.

Pola manajamen tunggal atau single management mengusung standar tinggi perusahaan, mulai dari penumbangan sawit renta, pemanfaatan bibit sawit unggul bersertifikat, proses penananman, pemupukan, hingga pemeliharaan untuk diterapkan di areal peremajaan sawit masyarakat.

Dengan begitu, masyarakat akan memiliki perkebunan sawit dengan produktivitas tinggi dan memangkas ketimpangan produktivitas petani dan perusahaan seperti yang selama ini jamak terjadi.

Pendekatan tersebut kian lengkap dengan pola off taker atau pendampingan perusahaan kepada petani selama proses peremajaan sawit berlangsung. Salah satu wujud pola tersebut adalah skema cash for works untuk para petani mitra sehingga para petani tetap mendapatkan penghasilan selama peremajaan berlangsung.

“Selanjutnya, kami dari PalmCo juga menawarkan program penyediaan bibit sawit unggul bersertifikat. Tidak dipugkiri begitu banyak bibit sawit ilegitim yang menghantui para petani dalam melaksanakan PSR. Padahal bibit sawit memiliki peran penting untuk 25-30 tahun mendatang,” ujarnya.

Selain itu, Jatmiko juga menyatakan PalmCo siap memberikan pelatihan kepada para petani. Pelatihan tersebut diharapkan menjadi solusi untuk meningkatkan skills dan pengetahuan petani dalam mewujudkan perkebunan berkelanjutan.

“Saya sangat bersyukur kehadiran PTPN IV PalmCo diterima dengan baik oleh rekan-rekan Aspekpir di Kalbar. Insya Allah secara bertahap kami akan terus memperkuat petani sawit di Kalimantan dengan program yang kami miliki, ini menjadi harapan baru bagi kami petani” urainya.

Untuk tahap awal ini, ia memprioritaskan penyediaan bibit sawit unggul bersertifikat dan pelatihan untuk para petani untuk segera disinergikan bersama Aspekpir. “Salah satu fokus utama PalmCo adalah PSR. Insya Allah akan segera kami wujudkan bersama dengan teman-teman Aspekpir di Kalimantan,” demikian Jatmiko.

  • adminadmin
  • December 7, 2023
  • 0 Comments

Usai Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan penggabungan atau merger atas 13 perusahaan di bawah holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) menjadi dua subholding, yakni PalmCo dan SupportingCo target terhadap produksi Crude Palm Oil (CPO) juga sudah mulai dibidik. 

Untuk diketahui, PalmCo digadang-gadang akan menjadi perusahaan sawit terbesar di dunia dari sisi luas lahan, yaitu mencapai lebih dari 600 ribu hektare pada 2026, dan akan menjadi pemain utama industri sawit dunia.

Sedangkan SupportingCo akan menjadi perusahaan pengelola aset perkebunan unggul. Mencakup kegiatan pemanfaatan aset perkebunan melalui optimalisasi dan divestasi aset, pengelolaan tanaman perkebunan, diversifikasi usaha, serta green business

Bambang Agustian selaku Corporate Secretary PTPN III (Persero) mengatakan setelah merger produksi CPO kebun pada tahun 2024 diperkirakan mencapai 2,5  juta ton.

“CPO dan diproyeksikan akan meningkat setiap tahun hingga mencapai 2,8 juta ton CPO pada tahun 2027 mendatang,” kata Bambang kepada Kontan, Selasa (05/12).

Kemudian terkait total luas lahan terutama total luas lahan yang ditanami (planted area) setelah penggabungan di tahun 2024 mendatang diperkirakan berada di angka 560 ribu Hektar (Ha).

“Itu total luas lahan ditanami (planted area) kelapa sawit sekitar 560 ribu Hektar, yang mencakup areal Tanaman Menghasilkan dan Tanaman Replanting,” jelasnya. 

Dan setelah merger, produk CPO dari PTPN akan digunakan untuk stok dalam negeri dan juga dikirim keluar negeri atau ekspor.

“Mayoritas produk CPO akan diolah menjadi produk turunan seperti Olein dan selain digunakan memenuhi kebutuhan dalam negeri akan diekspor juga ke negara tujuan seperti India, Pakistan, Bangladesh, Amerika dan Eropa,” tutupnya. 

  • adminadmin
  • November 14, 2023
  • 0 Comments

PT Semen Padang menjajaki kerjasama pemanfaatan biomassa tandan kosong sawit sebagai subtitusi batu bara untuk kebutuhan pabrik produsen semen tertua di Asia Tenggara tersebut dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V, anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara III (Persero) yang beroperasi di Provinsi Riau.

Kepala Bagian Perencanaan, Sustainability, dan Teknologi Informasi PTPN V, Ifri Handi Lubis dalam keterangannya di Pekanbaru, Senin (13/11) menyambut baik penjajakan kerjasama kedua perusahaan plat merah tersebut. Ia mengatakan PTPN V dengan produksi rata-rata tandan buah segar (TBS) kelapa sawit mencapai 2,6 juta ton per tahun memiliki tandan kosong yang cukup besar.

“Produksi tandan kosong PTPN V sekitar 21 persen dari total produksi TBS. Dari Januari sampai Agustus 2023 ini produksi tankos PTPN V mencapai 420.324 ton. Potensinya sangat besar,” kata Ifri.

Pihaknya memanfaatkan tandan kosong PTPN V untuk dijadikan sebagai pupuk organik guna memperbaiki struktur hara di kebun inti, plasma, serta sebagian lainnya dikomersialkan.

“PTPN V Insya Allah siap untuk mendukung strategi PT Semen Padang,” lanjutnya

Sementara itu, Juke Asmara menyambut baik dukungan positif PTPN V. Juke bilang PT Semen Padang sebelumnya telah melakukan uji coba penggunaan tandan kosong yang telah di press dan dipotong sebagai bahan bakar. Tandan kosong tersebut akan dimanfaatkan sebagai subtitusi batu bara yang selama ini menjadi bahan bakar utama dalam proses pembakaran di Kiln, diperkirakan membutuhkan sebanyak 76.000 ton tankos setiap tahunnya.

“Hasilnya cukup baik,” ujar Juke.

Pihaknya segera menindaklanjuti hasil studi yang telah dilaksanakan ke PTPN V tersebut. Terlebih lagi, secara geografis, kedua perusahaan memiliki wilayah operasi yang berdekatan yakni Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Riau.

“Kita akan segera menyusun MoU terkait pemanfaatan tandan kosong. Dengan begitu, diharapkan kerjasama kedua belah pihak dapat segera terealisasi,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Sub Bagian Pengkajian, Perencanaan Korporasi, dan Manajemen Kinerja PTPN V Yudig Suhendri menjelaskan bahwa terdapat sejumlah catatan dalam penjajakan tersebut. Seperti misalnya tandan kosong yang dibutuhkan PT Semen Padang telah dalam bentuk press dan dipotong.

“Dan Alhamdulillah, kami akan berupaya mengikuti standarisasi dan persyaratan kebutuhan Tankos dan PT Semen Padang. Insya Allah program ini akan berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak,” pungkas Yudig.

  • adminadmin
  • November 8, 2023
  • 0 Comments

Bank Dunia memprediksi harga minyak kelapa sawit (palm oil) akan turun mulai tahun ini sampai 2025, sebagaimana dilansir dari portal berita katadata.co.id.

Prediksi itu tercatat dalam laporan Commodity Markets Outlook edisi Oktober 2023

Menurut Bank Dunia, rata-rata harga minyak sawit sepanjang tahun 2023 akan mencapai US$920 per ton, lebih rendah sekitar 28% dibanding rata-rata tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Kemudian pada 2024 rata-rata harganya diprediksi lanjut melemah 2% (yoy), dan pada 2025 turun lagi 6% (yoy) dengan rincian nominal seperti terlihat pada grafik.

Dalam Commodity Markets Outlook edisi Oktober 2023 Bank Dunia tidak merinci faktor apa saja yang berpotensi menekan harga minyak sawit dalam dua tahun ke depan.

Namun, dalam laporan sebelumnya, Bank Dunia sempat menyatakan bahwa kebijakan anti-deforestasi Uni Eropa menjadi faktor risiko jangka panjang bagi industri pertanian dan perkebunan, termasuk kelapa sawit.

“Risiko utama jangka panjang bagi pasar komoditas pertanian adalah regulasi lingkungan hidup Uni Eropa yang berupaya memoderasi deforestasi global, yang akan memberikan manfaat jangka panjang terhadap perubahan iklim dan pertanian berkelanjutan,” kata Bank Dunia dalam Commodity Markets Outlook edisi April 2023.

“Namun, regulasi Uni Eropa tersebut juga menimbulkan ketidakpastian bagi banyak komoditas pangan yang ditanam di kawasan hutan—seperti kakao, kopi, kelapa sawit, dan kedelai,” lanjutnya.

Kendati begitu, Bank Dunia memprediksi konsumsi minyak sawit untuk pembuatan biodiesel akan meningkat di beberapa negara.

“Permintaan minyak sawit untuk biodiesel akan meningkat di dua negara produsen sawit terbesar, yaitu Indonesia dan Malaysia,” kata Bank Dunia dalam Commodity Markets Outlook edisi Oktober 2023.

“Indonesia meningkatkan mandat biodiesel dari 30 persen menjadi 35 persen tahun ini, sementara mandat biodiesel di Malaysia 20 persen,” lanjutnya. (katadata)

  • adminadmin
  • November 6, 2023
  • 0 Comments

Dilansir dari portal bisnis.com, harga minyak kelapa sawit yang melemah sepanjang tahun berharap mengalami perubahan pada tahun depan dengan mengambil peluang dari kondisi gejolak geopolitik dan El Nino.

Trading Economics mencatat harga minyak kelapa sawit telah mengalami penurunan 9,61% sejak awal 2023 berdasarkan perdagangan Contract of Difference (CFD). Adapun harga minyak sawit per 2 November 2023 turun 13% secara tahunan menjadi MYR3.773 per ton.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Eddy Martono mengakui sepanjang 2023, kinerja industri kelapa sawit diakui tidak semulus pada 2022. Musababnya, windfall komoditas strategis ini telah berlalu.

Eddy menyebut penurunan harga minyak sawit juga telah terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Merosotnya harga minyak sawit, dipicu oleh melemahnya daya beli akibat adanya pelemahan ekonomi di berbagai negara importir minyak sawit. Sementara di sisi lain, stok di negara-negara produsen melimpah.

Kendati demikian, Eddy mengatakan para pengusaha optismistis harga minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) akan bullish pada tahun depan. Dia menuturkan, salah satu faktor mendasari optimisme para pengusaha yakni adanya fenomena El Nino pada tahun ini mengerek produksi tahun depan. Di sisi lain, dengan adanya fenomena El Nino, diproyeksikan harga minyak sawit akan turut terkerek seiring dengan kurangnya pasokan.

“Kami yakin dengan kebijakan pemerintah yang tepat, industri kelapa sawit dapat tumbuh dengan mantap di tengah dinamika pasar dan perekonomian,” kata Eddy saat membuka Indonesian Palm Oil Conference and 2024 Price Outlook (IPOC) di Nusa Dua, Bali, Kamis (2/11/2023).

Lebih lanjut, Eddy mengatakan peluang kenaikan harga CPO di tengah gejolak konflik geopolitik global sebelumnya telah terjadi di tahun lalu. Pasalnya, invasi Rusia ke Ukraina menyebabkan hambatan pasokan energi dan pangan hingga mendongkrak harga komoditas, termasuk CPO.

“Kita tidak berharap sih konflik yang terjadi membuat ekonomi global jadi jelek. Tapi kita harus memanfaatkan peluang yang ada,” ungkapnya.

Eddy mengatakan permintaan minyak nabati dari pembeli di luar negeri cenderung terjadi secara rutin karena masuk dalam kebutuhan sehari-hari. Namun, dia menekankan bahwa konflik geopolitik berkepanjangan yang menyebabkan krisis ekonomi secara global juga berisiko pada penurunan permintaan.

“Ekonomi dunia menurun itu pasti permintaan turun, contohnya waktu Covid itu permintaan turun. Jangan sampai berkepanjangan itu tidak bagus,” kata Eddy.

Dilansir dari Bloomberg, Ekonom Pertanian dan Direktur Pelaksana Gleanuk Economics, Julian McGill mengatakan fenomena El Nino diperkirakan memangkas seperlima dari total produksi kelapa sawit Indonesia.

Menurutnya, kondisi itu akan menyebabkan tidak adanya pertumbuhan produksi kelapa sawit Indonesia pada tahun depan.

“Namun belum cukup untuk menunjukkan penurunan besar dalam output. Kita perlu terus memantau defisit kelembaban tanah,” jelasnya.

Di sisi lain, kondisi geopolitik, harga bahan bakar fosil, perang di Ukraina dan Timur Tengah diprediksi akan menjadi pendorong utama perbaikan harga CPO.

 Meningkatnya harga minyak bumi cenderung mendorong lebih banyak permintaan terhadap bahan bakar yang berasal dari tanaman seperti kelapa sawit dan kedelai. Indonesia, lanjutnya, dengan mandatori untuk meningkatkan penggunaan minyak sawit sebagai campuran solar hingga 35% pada 2023 dan rencana peningkatan 40% diproyeksikan bakal mengerek harga CPO lebih lanjut.

Sentimen Negatif Masih Membayangi Kendati terdapat optimisme untuk harga minyak sawit ke depannya, tapi sejumlah sentimen negatif masih akan membayangi tekanan terhadap harga minyak sawit.

CEO Westbury Group dari Pakistan Abdul Rasheed Janmohamed mengatakan melimpahnya pasokan minyak biji bunga matahari dari Kawasan Laut Hitam, Rusia, Ukraina akan menjadi sentimen negatif bagi harga minyak nabati lainnya. Dia menuturkan, harga sunflower oil saat ini di Pakistan lebih rendah dari minyak kedelai. Hal itu membuat harga-harga minyak nabati lainnya ikut turun.

“Mereka [sunflower oil] lebih rendah US$100 dolar dari minyak kedelai. Itu lah kenapa dia menarik harga minyak nabati lain,” ujar Rasheed di Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2023 di Nusa Dua, Bali, Jumat (3/11/2023).

Di lain pihak, tren demografis dan munculnya alternatif bahan bakar terbarukan telah menekan permintaan minyak nabati dari China.

Analis Industri dan Pertanian Global, Bloomberg Intelligence, Alvin Tai mengatakan China telah mengalami penurunan populasi pertamanya dalam satu dekade terakhir pada 2022. Tingkat kelahiran di China di tahun lalu mencapai rekor terendah yakni 6,7 kelahiran dari 1.000 penduduk. Fenomena itu menyebabkan persentase jumlah penduduk China berusia di atas 40 tahun mencapai sekitar 45%.

Menurut Alvin, berdasarkan riset yang dilakukan, konsumsi minyak goreng di kalangan usia 30-an cenderung berkurang dengan alasan kesehatan.

“Tren konsumsi minyak goreng di China hampir mendekati puncaknya, mencapai 9 kilogram per kapita,” Alvin mengatakan, elektrifikasi kendaraan menjadi berbasis baterai listrik juga mempengaruhi permintaan minyak nabati untuk bahan bakar atau biofuel.

Selain itu, kehadiran potensi sel fuel hidrogen menjadi sumber energi transportasi juga berisiko menurunkan penggunaan minyak nabati. Dia pun memperkirakan, permintaan minyak sawit oleh China kepada Indonesia maupun India akan mengalami perlambatan.

Alvin memperkirakan, permintaan minyak sawit oleh China di tahun depan hanya berkisar 9 – 10 juta ton. Kendati begitu, Alvin menegaskan bahwa perlambatan permintaan tidak hanya terjadi pada minyak makan (edible oil).

Menurutnya, degradasi penduduk di China juga akan menekan konsumsi dan permintaan produk pangan lainnya. Sementara untuk memulihkan populasi, kata Alvin memerlukan waktu setidaknya 1-2 dekade.

“Saya pikir tidak akan ada banyak perubahan. Ini [permintaan] tidak akan meningkat seperti yang kita lihat dalam 20 tahun terakhir,” katanya. (bisnis)

  • adminadmin
  • November 3, 2023
  • 0 Comments

Dilansir dari portal bisnis.com, Pelaku usaha menaruh kewaspadaan terhadap kinerja industri kelapa sawit pada 2024, meskipun harga diprediksi bullish. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Eddy Martono mengakui sepanjang 2023, kinerja industri kelapa sawit diakui tidak semulus pada 2022. Musababnya, windfall komoditas strategis ini telah berlalu.

“Dari segi harga, harga pada tahun ini tidak sebaik tahun lalu,” ujar Eddy saat membuka Indonesian Palm Oil Conference and 2024 Price Outlook (IPOC) di Nusa Dua, Bali, Kamis (2/11/2023).

Eddy menyebut penurunan harga minyak sawit juga telah terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Merosotnya harga minyak sawit, dipicu oleh melemahnya daya beli akibat adanya pelemahan ekonomi di berbagai negara importir minyak sawit. Sementara di sisi lain, stok di negara-negara produsen melimpah.

Trading Economics mencatat harga minyak kelapa sawit telah mengalami penurunan 9,61% sejak awal tahun 2023 berdasarkan perdagangan Contract of Difference (CFD). Adapun harga minyak sawit per 2 November 2023 turun 13% secara tahunan menjadi MYR3.773 per ton.

Kendati begitu, Eddy mengatakan para pengusaha masih menyimpan kepercayaan harga minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) akan bullish pada 2024. Adapun salah satu faktor mendasari optimisme mereka yakni adanya fenomena El Nino di tahun ini yang akan mempengaruhi produksi di tahun depan. Ketika pasokan berkurang akibat El Nino akan mengerek harga minyak sawit di pasar global.

Sayangnya, momentum harga bullish dibayangi oleh kondisi produksi dalam negeri. Eddy menyebut Indonesia sebagai minyak sawit terbesar dunia justru mengalami stagnasi dalam hal produksi. Adapun data yang dihimpun Gapki dalam lima tahun terakhir sejak 2018, rata-rata produksi minyak sawit termasuk di dalamnya CPO dan PKO sebesar 50,6 juta ton.

Dia menjelaskan, stagnasi produksi salah satunya disebabkan oleh lambatnya kemajuan dalam penanaman kembali (replanting) kebun milik petani kecil. Menyitir data Badan Pusat Statistik (BPS) tercatat pada 2021 total areal perkebunan sawit milik petani rakyat mencapai 6,08 juta hektare. Meskipun pemerintah bakal terus menerapkan B35 dan peningkatan konsumsi pangan dan industri dalam negeri, Eddy menyebut stok minyak sawit Indonesia pasti akan rendah.

Eddy menambahkan, pengusaha berharap agar pemerintah menerapkan kebijakan yang tepat untuk mempertahankan optimisme untuk menyambut peluang perdagangan kelapa sawit di 2024. “Kami yakin dengan kebijakan pemerintah yang tepat, industri kelapa sawit dapat tumbuh dengan mantap di tengah dinamika pasar dan perekonomian,” kata Eddy.(Bisnis)