• adminadmin
  • March 28, 2024
  • 0 Comments

Komisi II DPRD Kabupaten Situbondo menggelar Kunjungan Kerja terkait Produksi Gula Masa Giling Tahun 2023 dan Kesiapan Bahan Baku Masa Giling Tahun 2024 di Kantor Representatif PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) Surabaya Selasa (26/03).

“Dulu di Situbondo ada istilah, nenek moyangku adalah petani tebu. bahwa Situbondo penghasil tebu. Bila ada pergeseran berarti entah sistemnya yang salah atau apalah kita cari solusinya bersama”, jelas H. Abd Rahman Koordinator Komisi II DPRD Kabupaten Situbondo.

Rahman menambahkan jumlah pabrik gula awalnya tujuh PG dan saat ini tinggal tiga PG di Situbondo. Kompetisi tidak sehat terkait perolehan bahan baku tebu (BBT) dikuatirkan menyebabkan tebu banyak digiling keluar wilayah mengingat potensi tanaman tebu yang ada di Situbondo sangat besar. Secara nasional hal ini akan menghambat upaya pencapaian swasembada gula nasional karena pola transaksional perolehan BBT tersebut tidak didasarkan mutu melainkan hanya pada bobot. Menurutnya apabila tebu tersebut dibawa keluar wilayah maka berpotensi mengurangi pendapatan asli daerah (PAD) Situbondo.

Terkait dengan hal tersebut Imam Cipto Prayitno Senior Excecutive Vice President (SEVP) Operation II SGN menyampaikan sistem bagi hasil (SBH) yang telah berjalan dianggap lebih fair dimana kualitas tebu akan menentukan besar proporsi bagi hasil untuk petani dan ditambah dengan kesiapan giling pabrik gula SGN sehingga tebu petani dapat tergiling optimal di pabrik gula Situbondo tidak dibawa keluar wilayah..

“Kami berharap support dukungan lebih lanjut pada DPRD Situbondo utamanya dalam hal ini Komisi II tentang operasional pabrik gula yang ada di Situbondo. Mulai tahun lalu 2023, PG Assembagoes mulai pulih, jadi gilingnya udah mulai diatas existing. Biasanya hanya 2.400 TCD (tone cane per day), tahun kemarin sudah 3.500 TCD dan insyaAllah tahun ini direncanakan diantara 4.000 – 4.500 TCD”, ungkap Imam Cipto Prayitno.

Kondisi pabrik gula eksisting SGN yang ada di Situbondo siap untuk menggiling tebu milik petani, kapasitas giling PG Pandjie sekitar 1.800 TCD dan di PG Wringinanom 1.200 TCD, sehingga total kapasitas giling di wilayah Situbondo sekitar di 7.000 hingga 7.500 TCD  sudah termasuk sangat besar di Indonesia.

“Kinerja PG SGN di Situbondo mampu mengoptimalkan potensi bahan baku tebu yang ada, sehingga tebu tersebut tidak perlu keluar kota yang menambah jarak dan waktu tempuh, justru akan menurunkan bahkan merusak potensi kualitas tebu”, ujarnya lebih lanjut.

  • adminadmin
  • March 14, 2024
  • 0 Comments

Asisten Deputi Bidang Perkebunan dan Kehutanan Kementrian BUMN, Faturohman, memberikan dukungan kepada PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) anak perusahaan PTPN III Persero Holding Perkebunan Nusantara dengan mengunjungi salah satu unit pabrik gula SGN PG Kwala Madu Rabu (6/3) di Langkat Sumatera Utara.

Menurutnya pencapaian swasembada gula nasional harus didukung oleh semua pihak yang ada di ekosistem gula.

“Untuk tahun giling ini, PG Kwala Madu mentargetkan menggiling tebu 401 ribu ton dengan produksi 25 ribu ton gula kristal putih kualitas SNI”, terang  Anan Aryusi Kepala Divisi Strategi Bisnis & Manajemen Risiko SGN yang mendampingi rombongan.

PG. Kwalamadu merupakan pabrik gula milik SGN dengan kapasitas 3ribu TCD (Tone Cane per Day) yang mengawali operasional giling di Tahun 2024.

  • adminadmin
  • February 8, 2024
  • 0 Comments

Laba positif untuk kinerja tahun 2023 berhasil dicetak PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) anak perusahaan PTPN III (Persero) Holding Perkebunan yang bergerak di bidang komoditas gula, salah satunya faktor penyebabnya adalah kesolidan dan kekompakan karyawan serta manajemen SGN dalam mencapai target yang ditetapkan.

“Syukur Alhamdulillah kita bisa melalui 2023 dgn hasil  membanggakan.  Laba bersih SGN positif 2 digit dengan EBIDTA  diatas Rp1 T, jauh diatas capaian 2022 ketika Pabrik Gula belum dikelola SGN. Saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh karyawan SGN. Namun kita semua harus tetap fokus dan jangan terlena. Tantangan 2024 lumayan besar. Dampak El Nino terhadap penurunan protas tebu masih akan berlanjut, ketidak pastian harga gula domestik, impor gula yang mulai berdatangan, serta persaingan tebu giling semakin ketat”, ungkap Aris Toharisman Direktur SGN Selasa (06/01) di Surabaya.

Pihaknya menegaskan keberhasilan kinerja 2023 tersebut wujud kerja keras, sinergi dan team work seluruh insan SGN, terutama dalam menjalankan strategi, tata kelola dan pencapaian program kerja korporasi. Meski demikian SGN terus akan melakukan koordinasi internal, diantaranya menyatukan budaya kerja, standarisasi renumerasi dan ke SDM-an. Menurutnya ada banyak variasi sistem diantara 7 (tujuh) PTPN (PT Perkebunan Nusantara) Gula yang bergabung ke SGN sehingga proses integrasinya memerlukan waktu, kalkulasi cermat dan akurat agar perusahaan tetap bertumbuh berkelanjutan.

“Tahun ini kita juga mendapat banyak penugasan dari Pemerintah melalui PTPN Holding.  SGN menjadi motor implementasi Perpres 40/2023 dalam mewujudkan swasembada gula dgn target perluasan area 179 rb ha serta peningkatan produksi gula GKP hingga 2,2 juta ton pada 2028. Saat ini SGN terlibat dalam pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pangan, Energi dan Kehutanan di Merauke sebagai bagian upaya pencapaian swasembada gula nasional. SGN bersama P3GI (Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia)  telah memulai uji adaptasi varietas tebu unggul di sana sejak Desember 2023. Rencananya lebih dari 1 juta ha lahan di Merauke akan dijadikan kebun tebu”, jelasnya kemudian.

Selain itu SGN bersama Pertamina saat ini sedang mengkaji pengembangan bioethanol untuk bahan bakar. Rencana pembangunan pabrik bioethanol di Glenmore Banyuwangi dan Jatiroto Lumajang sedang dalam pembahasan. Bioetanol didapatkan dari tetes tebu atau molasses yang merupakan produk samping pengolahan gula dan merupakan energi baru terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan.

“Mulai tahun ini SGN akan mengelola lahan HGU (Hak Guna Usaha) eks PTPN XIV di Sulawesi. Ada 11 ribu-an hektar lahan akan digarap bertahap. Kami tunjukkan bahwa SGN bisa memperbaiki kinerja tebu di Bone, Camming dan Takalar. Protas dan rendemen harus meningkat. Tantangan,  peluang dan penugasan kepada SGN bisa diatasi dengan sukses bila semua insan SGN bersatu, bersinergi, kompak dan satu visi.  Manajemen akan merumuskan strategi dan langkah 2024 secara cermat dan matang dengan memperhatikan risk management”, pungkas Aris Toharisman.

  • adminadmin
  • February 8, 2024
  • 0 Comments

Direktur Utama Holding Perkebunan PTPN III (Persero) M. Abdul Ghani melakukan kunjungan kerja ke Sub Cluster Dhoho II, Kebun Sumber Lumbu, Kediri, salah satu wilayah kebun Regional 4 PTPN I pada Kamis (01/02) lalu. Kunjungan didampingi langsung oleh Board of Regional Management Regional 4 PTPN I,  Subagiyo Region Head dan Darmansyah Siregar SEVP Operation.

Kunjungan Dirut Holding PTPN III (Persero) tersebut dalam rangka monitoring dan evaluasi terkait perkembangan tanaman terutama kesiapan Regional 4 PTPN I dalam mensukseskan program gula 8 ton/ha. Ghani juga memanfaatkan kesempatan tersebut untuk berdialog secara khusus dengan asisten manajer tanaman kebun Sumber Lumbu.

“Melalui kunjungan ini, kami berharap dapat menjalin komunikasi dan meningkatkan koordinasi yang lebih erat antara PTPN III dan PTPN I Regional 4. Kita akan terus berkomitmen untuk meningkatkan daya saing dan kontribusi sektor perkebunan dalam mendukung program produksi gula 8 ton/ha, sehingga hal ini bisa memberikan dampak positif terhadap ketahanan gula serta pertumbuhan ekonomi nasional,” terang Ghani lebih lanjut.

Ghani juga mengingatkan bahwa salah satu faktor terpenting dalam mencapai program produksi gula 8 ton/ha dengan karakteristik kebun Sumber Lumbu adalah sistem pengairan yang tepat.

“Kalau menanam tebu khususnya di daerah Kediri dengan kondisi tanah sandy soil porositas tinggi butuh pengairan yang cukup dan tepat. Dengan pengairan yang cukup dan tepat maka produktivitas tebunya bisa 150 ton,” ujarnya.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan keikutsertaan Abdul Ghani bersama dengan jajaran Board of Regional Management dan petugas tanaman dalam prosesi tanam perdana Kebun Bibit Induk (KBI) 25/26. Prosesi tanam perdana ini sekaligus merupakan bentuk komitmen bersama Holding PTPN III (Persero) dan Regional 4 PTPN I untuk meningkatkan produktivitas.

  • adminadmin
  • February 6, 2024
  • 0 Comments

Upaya rekayasa genetik dalam rangka menghasilkan bibit tebu terbaik telah menjadi perhatian PTPN III (Persero) sejak lama. Melalui anak perusahaannya, Regional 4 PTPN I tercatat telah membuktikan keberhasilan dalam sejarah perkembangan varietas tebu. Keberhasilan tersebut tercetus dari hasil temuan varietas NXI 4T oleh Pusat Penelitian (Puslit) Sukosari bekerja sama dengan Universitas Jember.

Varietas NXI 4T merupakan tebu transgenik pertama di dunia yang memiliki karakteristik masak lambat, dan spesifikasi untuk tanah tahan kering. Kemunculan varietas NXI 4T merupakan bagian dari inovasi Puslit Sukosari Regional 4 PTPN I menyikapi adanya pergeseran lahan.

“Lahan kita bergeser, karena harga gula rendah jadi untuk menyewa lahan yang kelas satu itu tidak mampu. Akhirnya bergeser ke lahan tegalan, dan keterbatasannya air kan. Sehingga dibutuhkan varietas yang tahan kering. Salah satu keberhasilan kami untuk meningkatkan produktivitas di lahan-lahan yang kurang tersebut melalui varietas NXI 4T ini,” terang Nanik Tri Ismadi Manajer Puslit Sukosari.

Nanik juga menambahkan bahwa varietas tersebut telah dikembangkan dari kultur jaringan, pembibitan sampai tebu giling dari Regional 4 PTPN I.

“Sudah mulai dikembangkan dari kultur jaringan, pembibitan sampai tebu giling, tinggal komersialisasi di petani saja. Rendemennya bahkan tinggi, bisa 7 sampai 11 dan protasnya tinggi, lebih dari tetuanya bisa 90 sampai 200 ton/ha. Di tahun 2019 kami sudah membuktikan, hasilnya bagus,” imbuhnya.

Tebu varietas NXI 4T ini bahkan telah banyak dilirik oleh beberapa negara seperti India, Afrika, dan Filipina. Lebih lanjut, tebu NXI 4T juga telah mengantongi sertifikasi keamanan lingkungan dari Menteri Lingkungan Hidup, Keamanan Pangan dari BPOM, serta telah disahkan melalui Keputusan Menteri Pertanian No 4571/Kpts/SR 120/8/2013 tentang pelepasan tebu Produk Rekayasa Genetika sebagai varietas unggul bernama NXI 4T.

Melalui varietas NXI 4T ini Regional 4 PTPN I berharap dapat menyelesaikan permasalahan keterbatasan lahan yang ada di Indonesia, dan secara bersamaan tetap bisa memberikan kontribusi positif terhadap tingkat produktivitas tebu serta ketahanan gula nasional.

  • adminadmin
  • February 2, 2024
  • 0 Comments

PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), anak perusahaan PTPN III (Persero) Holding Perkebunan yang bergerak di bidang komoditas gula, mencatatkan kinerja impresif pada tutup buku tahun 2023 dengan mencatatkan laba positif. Hal ini disampaikan Direktur Utama SGN Aris Toharisman saat menggelar rapat koordinasi manajemen Kamis (01/02) di Gedung LPP Garden Yogyakarta.

“Melanjutkan transformasi PTPN Group, tahun 2023 merupakan tahun pertama SGN mengelola 36 pabrik gula yang semula berada dibawah pengelolaan PTPN gula. Walaupun mengalami penurunan jumlah tebu digiling sebagai akibat efek El Nino, namun rendemen yang dicapai naik menjadi 7,19%, atau meningkat 111,6% dibandingkan tahun lalu. Peningkatan kinerja operasional ini mendongkrak pertumbuhan positif pada kinerja finansial. Alhamdulillah pada tahun 2023 ini SGN dapat mencatatkan EBITDA hingga 1,1 triliun dan net profit positif”, terang Aris Toharisman.

Aris menyebut strategi regionalisasi merupakan salah satu kunci keberhasilan SGN pada tahun 2023. Selain itu SGN dan petani tebu mitra berhasil mengembalikan pola kemitraan dari transaksional pembelian tebu menjadi sistem bagi hasil yang lebih menguntungkan kedua pihak.

“Dengan sistem regionalisasi ini kami membagi 36 pabrik kedalam 7 region. Masing-masing region mengatur awal giling sehingga setiap pabrik yang memulai giling mendapatkan kepastian pemenuhan bahan baku. Pabrik dengan efisiensi lebih tinggi dan harga pokok produksi rendah mendapatkan kesempatan memulai awal giling lebih awal. Dengan strategi ini pabrik-pabrik gula dapat beroperasi pada kapasitas optimal dengan meminimalkan kompetisi antar pabrik gula sesaudara. Didukung oleh mitra petani yang menyambut baik pemberlakuan bagi hasil, Alhamdulillah SGN bersama para petani tebu dapat bersinergi secara positif”, jelas Aris.

Seperti diketahui hakekat kemitraan antara petani tebu dengan pabrik gula adalah melalui sistem bagi hasil yang menguntungkan masing-masing pihak. Petani akan termotivasi meningkatkan kualitas budidaya tebu karena akan berbanding lurus dengan apresiasi dari pabrik gula dan berdampak pada tingkat kesejahteraan mereka. Sedangkan pabrik gula sangat terbantu dengan bahan baku tebu yang berkualitas yang tidak hanya berpengaruh pada kuantitas dan kualitas produksi gula melainkan juga pada performa pabrik.

“Keberhasilan tersebut merupakan dukungan semua pihak, entitas eks PTPN gula sebagai pengelola on farm, PTPN Group, mitra petani, perbankan dan rekanan yang mendukung proses bisnis berjalan dengan baik. Kedepan kita sempurnakan ekosistem gula yang telah terbentuk ini sehingga apa yang diamanatkan dalam Perpres nomor 40 tahun 2023 tentang Percepatan Pencapaian Swasembada Gula dapat kita wujudkan bersama”, lanjutnya kemudian.

Sementara itu Moh Abdul Ghani Direktur Utama PTPN III (Persero) sekaligus Komisaris SGN menegaskan komitmen PTPN Group untuk pencapaian swasembada gula nasional sekaligus menigkatkan kesejahteraan petani. 

“Komitmen kita bersama untuk swasembada gula nasional dan kesejahteraan petani, Lalu bagaimana caranya menaikkan kesejahteraan petani? bukan mempermahal harga gula melainkan produktivitas petani ditingkatkan, kalau produktivitas petani ditingkatkan dari sekarang yang rata-rata 5 ton menjadi 8 ton itu penghasilan petani sudah melampaui komoditi lain, melampaui tanaman padi, artinya setiap orang dapat menghasilkan usaha tani bersih diatas 25 juta per hektar “, jelasnya kemudian.

Pihaknya menilai SGN yang baru berdiri di tahun 2021 telah memberikan konstribusi positif di tahun 2023 dan menunjukkan potensi PTPN Group sebagai backbone dari kebangkitan gula nasional.

“Saat ini SGN sudah memberikan harapan sebagaimana yang diharapkan oleh Menteri BUMN pak Erick Thohir bahwa pembentukan Sinergi Gula Nusantara secara internal menjadi perusahaan yang sehat. Tahun 2023 bisa mengumpulkan atau mencapai ebitda diatas 1 triliun itu suatu catatan dalam sejarah, PTPN sudah lebih dari 20 tahun belum pernah membukukan ebitda diatas 1 triliun. Tantangan kedepan karena kita oleh pemerintah sudah diamanatkan untuk menjadi bagian dari kemandirian gula nasional melalui perpres 40 tahun 2023 pada 16 juli 2023 PTPN dalam hal ini PT SGN akan menjadi backbone dari kebangkitan gula nasional “, lanjut Moh Abdul Ghani. Sebagai informasi tambahan PT Sinergi Gula Nusantara pada tahun 2024 memasang target menggiling tebu sebesar 13,5 juta ton dan memproduksi gula kristal putih (GKP) sebesar 978 ribu ton dengan kualitas SNI.

  • adminadmin
  • January 29, 2024
  • 0 Comments

 Dewan Komisaris PTPN III (Persero) Holding Perkebunan melakukan kunjungan kerja ke PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN) – Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) pada Selasa (23/01) di Pasuruan. Kegiatan tersebut bertujuan untuk melakukan monitoring kinerja pada salah satu unit kerja, PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN)-Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI), dengan agenda diskusi dan kunjungan fasilitas di P3GI Pasuruan.

“ Kami berharap agar target peningkatan laba gula PTPN III Holding melalui peningkatan supply bahan tanaman tebu yang berkualitas dan perbaikan teknis di bidang on farm “, harap Zulkifli Zaini Komisaris Utama Holding Perkebunan.

Diskusi berlangsung selama kunjungan Dewan Komisaris mengenai penyediaan benih bermutu melalui program perakitan varietas tebu unggul, perbanyakan dengan kultur jaringan hingga menghasilkan benih bermutu (bersertifikat, murni dan sehat).

Selain itu, disampaikan pula beberapa contoh Varietas Unggul Baru yang telah dirilis berdasarkan SK Kementerian Pertanian pada tanggal 6 April 2023 yang dihasilkan oleh PT RPN-P3GI antara lain PSBM 971, PSNX 052, PSXI 943, PSNusantara 053, PSKA 062 dan PSKA 095. Pembahasan benih ini menjadi poin penting dalam pertemuan hari ini sebagai langkah awal dalam mendukung hasil riset penelitian P3GI dan strategi dalam perbaikan on farm serta peningkatan laba gula PTPN III Persero.

Agenda kunjungan ditutup dengan monitoring fasilitas antara lain: rumah kaca, kebun bibit tebu, stasiun klimatologi, eksperimental plan/pabrik gula mini dan Museum Gula Indonesia. Bentuk bahan tanam tebu seperti bud set, bud chip, bagal mata 1 & 2, serta kultur jaringan disajikan di sekitar area rumah kaca sebagai informasi jenis benih yang selama ini dimanfaatkan oleh industri gula.

Dewan Komisaris PTPN III (Persero) Holding Perkebunan lakukan kunjungan kerja ke PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN) – Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) pada Selasa (23/01) di Pasuruan.

  • adminadmin
  • January 29, 2024
  • 0 Comments

Komisaris Utama Holding Perkebunan Nusantara, Zulkifli Zaini beserta jajaran komisari melakukan kunjungan ke Kebun Genitri Lor, Kebun Rojopolo, dan Kebun Nyeoran yang berada di wilayah HGU Lumajang milik Regional 4 PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I, Rabu (24/01). Kunjungan ini untuk melihat budidaya tebu yang dilakukan dan proyeksi produktivitas di masing-masing kebun.

Varietas yang ditanam pada HGU Lumajang ini adalah NXI 4T yang memiliki potensi rendemen 8,08-8,45%. Manajemen Regional 4 optimis potensi tersebut dapat tercapai dengan optimal, didukung dengan sistem pengairan yang tepat di masing-masing kebun.

“Varietas NXI 4T ini merupakan salah satu varietas unggulan yang dimiliki Regional 4, dimana potensi rendemen dapat mencapai 9,5%,” terang Subagiyo, Region Head Regional 4 PTPN I.

Berdasarkan proyeksi kinerja Januari 2024 ini, produktivitas rata-rata Regional 4 mencapai 100-150 Ton/Ha pada 12.150 Ha lahan HGU tebu yang dikelolanya. Sedangkan proyeksi produksi tebu 1,1 Juta Ton Tebu.

“Perlu adanya kolaborasi antara Regional 4 PTPN I dengan P3GI dan PT SGN untuk bersama-sama mempercepat terwujudnya swasembada gula nasional,” ungkap Zulkifli Zaini, Komisaris Utama Holding Perkebunan Nusantara.

Dewan Komisaris juga berkesempatan untuk melakukan tanam perdana tebu dan dilanjutkan dengan melihat Kebun Rojopolo yang juga dikunjungi Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo pada Desember lalu.

Dewan Komisaris Holding juga melakukan kunjungan untuk melihat secara langsung kegiatan yang dilakukan di Pusat Penelitian (Puslit) Sukosari. Puslit Sukosari melakukan berbagai kegiatan meliputi penelitian, produsen benih, diversifikasi, hingga pelayanan jasa. Puslit Sukosari juga menghasilkan berbagai produk olahan pisang yang juga dijual di toko oleh-oleh di Lumajang, seperti kripik pisang, stik pisang, dan lain.

  • adminadmin
  • January 24, 2024
  • 0 Comments

Regional 4 PTPN I menerima kunjungan kerja dari Direktur Produksi dan Pengembangan Holding Perkebunan Nusantara III (Persero) Mahmudi pada Kamis (18/01) hingga Jumat (19/01). Kunjungan diterima dan didampingi langsung oleh Region Head Regional 4 PTPN I Subagiyo, dan SEVP Operation Regional 4 PTPN I Darmansyah Siregar.

Kunjungan kerja dimulai dari wilayah kebun HGU Benculuk Banyuwangi, dilanjutkan ke Kebun Jolondoro, hingga Kebun Glenmore. Adapun kunjungan tersebut dalam rangka memastikan kesiapan Regional 4 PTPN I untuk memasuki giling 2024/2025 serta evaluasi program produktivitas gula 8 ton/ha.

“Pastikan kondisinya jangan sampai kurang, dari segi pengairan, dari segi umur dan tinggi badan saat memasuki tebangan. Soal rendemen juga jangan hanya kemudian dikaitkan dengan masalah bersih saja. Sekarang harapan saya kebangkitan komoditas kita ya tahun ini. Kalau kemarin terpuruk el nino, ya terpuruk banyak hal, ya saya harap sekarang kesiapan kita bisa jauh lebih matang untuk hasil yang lebih baik,” ungkap Mahmudi saat mengunjungi HGU Benculuk Kebun Banyuwangi.

Terkait hal tersebut Region Head Regional 4 PTPN I Subagiyo menyatakan optimis dapat meningkatkan produktivitas tebu di tahun 2024 dan mensukseskan program produktivitas gula 8 ton/ha.

“Tentu semua aspek akan kami persiapkan dengan optimal, kami optimis bahwa nantinya dengan perbaikan pengelolaan tebu di tahun 2024 ini, angka-angka produksi yang kami targetkan bisa tercapai dan bisa mendukung program P8T yang dijalankan,” tegas Subagiyo.

  • adminadmin
  • January 24, 2024
  • 0 Comments

PG Kwala Madu Sumatera Utara salah satu pabrik gula yang dikelola PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) anak perusahaan PTPN III (Persero) Holding Perkebunan, memulai proses giling tebu 2024 pada Selasa (16/1) lalu. General Manager PG Kwala Madu menyebut kinerja pabrik dan kualitas bahan baku tebu menjadi salah satu kunci sukses giling yang dilakukan.

“Kinerja pabrik dan kualitas bahan baku tebu menjadi kunci sukses giling, kami mengevaluasi kinerja giling tahun 2023 dan menindaklanjutinya dengan melakukan perbaikan pada saat overhaul, sehingga pada saat giling tahun 2024 ini bisa menekan jam berhenti kemudian kita bisa meningkatkan efisiensi pabrik. Selanjutnya kami tetap berkoordinasi dengan bagian on farm dalam hal penerimaan tebu setiap hari. Setiap tebu yang masuk harus sesuai dengan persyaratan yang kita tentukan yaitu manis, bersih dan segar. Kemudian kami juga mensosialisasikan selalu tri tertib giling tebu tersebut“, terang Holdinar Aritonang General Manager PG Kwala Madu.  

PG Kwala Madu pada musim giling tahun 2023 telah menggiling tebu sebanyak 212.360 Ton dan menghasilkan Gula Kristal Putih (GKP) sebanyak 12ribu Ton. Sedangkan untuk tahun giling 2024, PG Kwala Madu mentargetkan menggiling 400ribu ton tebu dan 25ribu ton GKP. Pasca dilakukan proses transformasi PTPN Group pengelolaan on farm dilakukan oleh Supporting Co Regional 1 PTPN I, dan akan memberikan jaminan kualitas tebu untuk digiling di PG Kwala Madu.

“Kami akan terus memperbaiki kwalitas tebu. Sehingga hasilnya akan membawa manfaat, tidak hanya bagi perusahaan tetapi juga masyarakat luas,” jelas Didik Prasetyo Region Head Regional 1 PTPN 1.

Terkait penugasan dalam Peraturan Presiden Nomor 40 tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Nabati (Biofuel), SGN akan terus meningkatkan kinerja pabrik melalui maintenance rutin dan revitalisasi pabrik gula serta perluasan lahan tebu melalui konversi lahan dan HGU.

“Kita menghadapi tugas yang cukup menantang  menyusul keluarnya Perpres Tahun 2023 tentang swasembada gula. SGN dipacu untuk mampu meningkatkan produksi, sehingga target swasembada gula Tahun 2030 bisa dicapai. Beberapa upaya telah dilakukan melalui maintenance rutin dan revitalisasi untuk meningkatkan performa pabrik serta perluasan lahan baik melalui konversi lahan hingga HGU,”ujar Dimas Eko Prasetyo SEVP Operation I SGN.

SGN mengelola 4 (empat) pabrik gula di regional Sumatera yakni PG Kwala Madu dan PG Sei Semayang di Sumatera Utara, PG Bungamayang di Lampung dan PG Cinta Manis di Sumatera Selatan.