Sebagai langkah untuk memperkuat sektor perkebunan di Indonesia, Asisten Deputi (Asdep) Industri Perkebunan dan Kehutanan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Faturohman lakukan kunjungan langsung ke areal perkebunan tembakau terbaik milik Supporting Co – Regional 4 PT Perkebunan Nusantara I, Kebonarum, Klaten pada Jumat (03/05). Dalam kunjungan tersebut Faturrohman sekaligus melakukan pendalaman terhadap proses bisnis yang dilakukan Supporting Co- Regional 4 PTPN I.

“Kunjungan ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk terus mendukung peningkatan kualitas produksi perkebunan di Indonesia, termasuk dalam hal ini tembakau. PTPN I Regional 4 telah dikenal memiliki komitmen tinggi terhadap kualitas produksi dan inovasi dalam meningkatkan hasil produksi,” terang Faturohman.

Oleh karena itu, Faturohman pun memberikan beberapa arahan agar potensi yang dimiliki oleh Regional 4 PTPN I dapat terus terjaga dan mencapai hasil yang optimal.

“Untuk itu, telah kami sampaikan baik di sisi on farm maupun pengadaan kebutuhan sarana produksi dapat dimaksimalkan. Proteksi terhadap tanaman, hingga monitoring pengolahan tembakau perlu menjadi perhatian bagi semua,” tambah Faturohman saat dijumpai di Gudang Sortasi Tembakau Kebonarum.

Tembakau merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia yang memiliki peran penting dalam perekonomian nasional, dan sebagai unit usaha dari Subholding Supporting Co, Regional 4 PTPN I berkomitmen untuk terus menjaga serta meningkatkan kualitas tembakau yang dikelolanya.

“Secara kualitas dan potensi, tembakau kami memang telah diakui oleh beberapa negara dan yang terbaru, pangsa pasar kami telah merambah ke Eropa dan Amerika Latin. Dengan kualitas yang kami miliki, kami optimis hal ini mampu membawa peningkatan terhadap pendapatan perusahaan dan tentunya juga memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia sendiri,” ujar Subagiyo, Region Head Regional 4 PTPN I.

Subagiyo pun menambahkan bahwa produksi ekspor tembakau untuk tahun 2024 ditargetkan meningkat.

“Benar, di tahun 2024 ini kami targetkan produksi ekspor tembakau akan meningkat di angka 1.033 ton. Sehingga memang dibutuhkan beberapa strategi untuk mencapai angka tersebut, termasuk dukungan dari pemerintah. Untuk itu kami pun menyampaikan terima kasih atas dukungan serta arahan yang telah diberikan bapak Asdep, kami terus berkomitmen akan memberikan yang optimal,” pungkasnya.