Tidak lama berselang, setelah suksesnya pelaksanaan Pelatihan Peningkatan Kompetensi bagi Petani Tebu Mitra Binaan PT Sinergi Gula Nusantara pada hari Senin s.d. Kamis lalu (26-29/02), Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) berkolaborasi kembali dengan PT LPP Agro Nusantara untuk menggelar pelatihan serupa untuk batch 2. Pelatihan Peningkatan Kompetensi bagi Petani Tebu Mitra Binaan PT Sinergi Gula Nusantara Batch 2 dilaksanakan di Convention Hall PT LPP Agro Nusantara, Yogyakarta pada hari Rabu s.d. Sabtu (6-8/03).

Pelatihan ini diikuti oleh 40 (empat puluh) petani tebu mitra binaan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) yang merupakan Sub Holding komoditi gula PTPN III (Persero) Holding Perkebunan yang mengelolan Pabrik Gula yang ada di lingkungan PTPN Group. Petani mitra tersebut berasal dari berbagai Provinsi mulai dari Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan yang mempresentasikan lokasi Pabrik Gula milik PT SGN.

Pelatihan dibuka oleh SEVP Operation II PT SGN, Imam Cipto Suyitno, didampingi SEVP Operation PT LPP Agro Nusantara, Pugar Indriawan. Dalam sambutannya Imam Cipto menekankan pentingnya kolaborasi antar stakeholder tebu yang termasuk didalamnya adalah kemitraan petani dan pabrik gula (PT. SGN) untuk mendukung program percepatan swasembada gula yang dicanangkan dalam Perpres No. 40 Tahun 2023.

Program ini merupakan salah satu program Program ini merupakan salah satu program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PTPN III (Persero) dengan sasaran Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) 17, yakni “Kemitraan untuk Mencapai Tujuan”.   Dengan harapan, PTPN III (Persero) dan mitranya dapat memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan berkelanjutan, serta menciptakan dampak positif tidak hanya dalam ranah ekonomi, tetapi juga dalam aspek sosial dan lingkungan. 

Selain itu, PTPN III (Persero) sebagai perusahaan yang diberikan tugas oleh pemerintah dalam percepatan swasembada gula terus berupaya mengoptimalkan pencapaian produksi perusahaan, salah satunya melalui program pengembangan petani tebu rakyat. Selain dukungan teknis budidaya di lapangan, peningkatan kompetensi petani tebu mutlak diperlukan sebagai upaya bersama dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas gula yang di produksi perusahaan.

Selama kegiatan pelatihan, para petani tebu mitra dibekali pengetahuan dari aspek hard competency, yaitu standar teknis budidaya tebu dan adopsi mekasisasi dan optimalisasi teknis budidaya tebu di lahan sawah dan kering. Sedangkan aspek soft competency, antara lain yakni terkait kemitraan dan komunikasi sosial dalam industri tebu, membangun jiwa kewirausahaan, serta peningkatan kelembagaan tebu rakyat. Selain pembekalan materi, para petani tebu juga melaksanakan outing class untuk membangun pengembangan karakter petani tebu melaui kegiatan Outbond di kawasan Kaliurang Yogyakarta. Seluruh materi pelatihan disampaikan oleh Subject Matter Expert PT LPP Agro Nusantara yang telah berpengalaman di bidangnya.

Pelatihan ditutup di sesi terakhir hari ketiga (8 Maret 2024) melalui pemaparan dan diskusi bersama dengan Direktur Produksi dan Pengembangan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mahmudi, didampingi oleh Direktur PT LPP Agro Nusantara, Pranoto Hadi Rahardjo. Dalam paparan oleh Mahmudi, disebutkan dukungan strategis PTPN III Persero untuk mitra petani tebu, beberapa diantaranya program makmur, bantuan bibit dan infrastruktur, pinjaman kemitraan, serta peningkatan kompetensi dan pendampingan budidaya tebu. Petani tebu juga diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk menyampaikan permasalahan dilapangan sebagai masukan dan bahan evaluasi bagi perusahaan.