• adminadmin
  • July 25, 2024
  • 0 Comments

Dalam rangka kunjungan kerja ke provinsi Jawa Tengah, pada hari Minggu, 7 Juli 2024 Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III (Persero) M. Abdul Ghani melaksanakan kunjungan ke Kebun Jolotigo dan Kebun Semugih Afdeling Pesantren Regional 3 PTPN I .

Selain Direktur Utama Holding Perkebunan turut hadir Direktur Pagilaran Kokok, Direktur SDM PTPN I, Region Head Regional 5, IMAPEKA IPB, Mitra Tani dan Region Head Regional 3 beserta jajarannya.

Kunjungan tersebut bermaksud untuk melakukan kerjasama antara PTPN dengan beberapa lembaga untuk peningkatan produktivitas di Kebun Jolotigo dan monitoring hijauan pakan ternak domba di Kebun Semugih Afdeling Pesantren. Kegiatan dimulai dengan kunjungan dan diskusi di kebun teh Jolotigo, Kab Pekalongan Jawa Tengah.

“Untuk komoditi teh di dataran tinggi kita akan perbaiki, sekarang sedang kita coba dengan beri pupuk yang benar kemudian untuk beberapa yang dataran rendah itu dikerjasamakan. Rencananya kami akan kerjasamakan atau kami berkolaborasi untuk kebun teh ini dengan UGM, IPB dan Mitra Tani.” ungkap Ghani.

Direktur Utama Holding Perkebunan menyampaikan langkah tersebut merupakan salah satu wujud upaya untuk meningkatkan produktivitas di komoditi teh agar mendapatkan laba.

“Dengan catatan kerjasama itu harus lebih menguntungkan dibandingkan kelola sendiri. Kalau dikerjasamakan tidak menguntungkan maka perjanjiannya dirubah, misal dulu kalau dikelola sendiri oleh supporting hasilnya 5 dan dikerjasamakan juga hasilnya 5 maka perlu dikoreksi dengan analisis saintifik.” lanjutnya.

Kemudian kunjungan kerja dilanjutkan ke Kebun Semugih Afdeling Pesantren, Kab. Pemalang Jawa Tengah. Rombongan diterima oleh Popo Ibrahim Lubis selaku Manager Kebun Semugih – Kaligua yang memimpin peninjauan ke lapangan.

Dalam sambutannya, Manager Kebun Semugih – Kaligua menyampaikan proyek penelitian domba ini bermula dari kerjasama PTPN 4 dan Regional 3 PTPN I  yang terdapat 2 komoditi yaitu kelapa dan domba. Namun dikarenakan kelapa sudah tidak menghasilkan dan kurang produktif maka berdasarkan arahan Direktur SDM Holding PTPN III (Persero) Sucipto Prayitno, untuk dapat mempercepat pengembangan domba dengan harapan dapat menghasilkan pakan yang baik dan pengembangan ternak.

“Alhamdulillah dengan adanya bantuan ini disini ada kehidupan pak, yang dulunya masyarakat masih bingung ada kerjaan apa enggak sekarang sudah tidak khawatir” ucap Popo.

  • adminadmin
  • July 25, 2024
  • 0 Comments

Pabrik teh Gunung Dempo milik Regional 7 PTPN I  yang berada di Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan menjadi ikon utama Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2024.

Pernyataan itu disampaikan Penjabat (Pj.) Wali Kota Pagar Alam Lusapta Yudha Kurnia saat berkunjung ke Komplek Pabrik Teh Gunung Dempo yang berada di “pinggang” Gunung Dempo itu, Jumat (5/7/24).

Kunjungan orang nomor satu di Kota Pagar Alam itu disambut hangat Manajer Unit Eddi Mulyadi dan Askep Tanaman Kebun Pagar Alam, Silvana Yoga beserta sejumlah staf.

Selain melihat proses produksi teh dari penerimaan pucuk daun hingga dinikmati sebagai perisa minuman (penyedap alami) sehat dan segar, Lusapta Yudha juga menginspeksi seluruh sudut komplek pabrik.

Ia juga berinteraksi dengan penghuni Komplek dan masyarakat yang tinggal di sekitarnya.

Pj. Wali Kota hadir didampingi beberapa pajabat utama Pemerintah Kota Pagar Alam. Lusapta mengatakan, kunjungan ini untuk memastikan data yang tertuang dalam portofolio lokasi pabrik dan lingkungan sekitarnya sesuai dengan kenyataan di lapangan.

“Kami sengaja berkunjung ke PTPN ini (PTPN I Regional 7 Kebun Pagar Alam) untuk memastikan bahwa apa yang tertuang dalam portofolio itu sesuai kenyataan”, ujar Lusapta. Untuk diketahui, Komplek Pabrik Teh Gunung Dempo ini menjadi ikon utama dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024.

Desa Dempo Makmur dan Desa Gunung dempo, Kecamatan Pagar Alam Utara tempat pabrik ini berada masuk dalam 50 besar nominasi ADWI 2024. Area Kampung 1 Afdeling 1 dan kompleks PTPN I, dan Pabrik pengolahan teh gunung dempo, akan menjadi rute kunjungan Pak Menteri Sandiaga Uno yang direncanakan pada bulan Juli s.d September.

Lusapta menyatakan optimistis Desa Dempo Makmur ini akan bersaing dengan desa-desa lain dari seluruh Indonesia dalam ajang penghargaan bergengsi itu. Ia menyebut, Pabrik Teh Gunung Dempo memiliki sejarah panjang dan tradisi yang kuat dalam memproduksi teh berkualitas tinggi. Selain itu, pabrik ini juga memiliki pemandangan yang indah dan asri, sehingga menjadikannya sebagai tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi.

Ia mengaku terus berkordinasi dengan semua elemen terkait dan mengkampanyekan nilai-nilai pariwisata kepada masyarakat agar keindahan alamnya memiliki nilai ekonomi lebih tinggi. Menurut dia, selain aspek alam yang merupakan anugerah dari Tuhan, majunya pariwisata suatu daerah ditentukan oleh masyarakatnya yang ramah tamah, bersahabat, dan memuliakan tamu.

“Kami terus memperbaiki diri dari dalam. Kepada masyarakat, kami juga mengajak untuk membudayakan ramah dan welcome. Salah satu kampanye kami adalah Budaya 5-S, (Seyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun). Dalam agama kita juga diajarkan dengan istilah memuliakan tamu. Dengan demikian akan banyak tamu datang dan merasanyaman. Kalau sudah nyaman, pasti betah, lalu banyak belanja produk—produk kita,” kata dia.

Menyambut tamunya, Eddi Mulyadi didampingi Silvana Yoga menyatakan apresiasinya kepada Pemkot Pagar Alam. Ia menyatakan kesiapan PTPN I untuk bekerja sama dengan Pemerintah Kota Pagar Alam dalam mengembangkan Pabrik Teh Gunung Dempo sebagai ikon wisata unggulan daerah.

“Kami siap bekerja sama dengan Pemerintah Kota Pagar Alam untuk meningkatkan daya tarik wisata Pabrik Teh Gunung Dempo. Kami juga akan terus meningkatkan kualitas produk teh kami agar semakin diminati oleh wisatawan,” ujar Eddi.

  • adminadmin
  • July 16, 2024
  • 0 Comments

Direktur Keuangan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) anak perusahaan PTPN III (Persero) Holding Perkebunan, Hariyanto, menegaskan komitmen dalam mewujudkan swasembada gula nasional dengan diiringi penguatan petani, sehingga membawa dampak peningkatan kesejahteraan petani. Hal ini disampaikan di acara gelar teknologi dan seremonial panen dan tanam tebu program Makmur di kebun tebu Mangliwetan Bondowoso Kamis (04/07).

“Program Makmur ini salah satu rangkaian, bahwa kami harus bersinergi mensukseskan swasembada gula. Ekosistem sangat penting karena kita tidak bisa bergerak sendiri-sendiri, dari mulai benih, pupuk, pendanaan dari perbankan, hingga pabrik gula sebagai off taker. Yang terpenting pencapaian swasembada gula diiringi dengan penguatan petani dengan membantu akses permodalan, benih hingga saprodi – sarana produksi”, lanjutnya.

Salah satu kendala yang dihadapi petani tebu adalah akses dan ketersediaan saprodi diantaranya pupuk yang dibutuhkan tanaman untuk proses pertumbuhan dan peningkatan produktivitas. Hal ini disampaikan Rolis Wikarsono Ketua Dewan Pimpinan Cabang Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (DPC APTRI) PG Pradjekan.

“Lahan kami sekitar 6.500an hektar di hampir seluruh kabupaten Situbondo telah ter-cover Program Makmur – Program Mari Kita Majukan Usaha Rakyat, kami mendapatkan jaminan pupuk yang asli dan prosesnya hanya dua tiga hari, harganya kompetitif”, ungkapnya.

Petani mitra PG Pradjekan merupakan petani tebu yang pertama mengakses Program Makmur tiga tahun yang lalu. Dampak dari program tersebut kini dirasakan oleh para petani, selain jaminan ketersediaan pupuk, peningkatan produktivitas hingga peningkatan pendapatan petani.

“Tahun ini peningkatan produktivitas luar biasa, sebelumnya di 76 kini menjadi 110 ton per hektar, rendemen naik, pendapatan petani juga naik”, jelas Mohammad Sholeh Kusuma General Manager PG Pradjekan.

Kenaikan produktivitas tersebut dinilai cukup signifikan, mencapai 45% dari semula 76 ton per hektar menjadi 110 ton per hektar, kenaikan rendemen mencapai 9,9% dari 8,14% menjadi 8,94%, sehingga pendapatan petani meningkat dari semula Rp53,4 juta per hektar menjadi Rp69,4 kita per hektar.

Sementara itu Direktur Keuangan dan Umum PT Petrokimia Gresik Robby Setiabudi Madjid  memberikan apresiasi atas peningkatan produktivitas yang diraih oleh petani tebu mitra PG Pradjekan dan pihaknya menyakini melalui sistem bagi hasil dengan petani, ditambah dengan kinerja SGN petani akan tambah makmur.

“Setelah kami berdiskusi dengan mitra tadi kebetulan pabrik gula Prajekan ternyata rangking 1 terkait rendemen seluruh SGN. Selain itu, kami berterimakasih pada semua ekosistem yang berada di Program Makmur ini kami karena mensukseskan juga ketahanan pangan nasional,” pungkas Robby. Gelar Teknologi serta Seremonial Panen dan Tanam Tebu bertujuan meningkatkan kepercayaan petani dalam memanfaatkan ekosistem program Makmur serta aplikasi teknologi Smart Precision Farming pada komoditas tebu. Dalam kesempatan tersebut selain dilakukan prosesi tanam tebu perdana, juga dilakukan demo pemupukan yang menggunakan pesawat nir awak (drone).

  • adminadmin
  • July 16, 2024
  • 0 Comments

Holding Perkebunan Nusantara III (Persero) melalui Sub Holding PTPN IV PalmCo dan FGV Bulkers, anak perusahaan BUMN Malaysia  Holdings Berhard (FGV) yang juga salah satu produsen sawit terbesar di dunia dan commercial arm dari Federal Land Development Authority (FELDA) menjajaki potensi kerjasama pemanfaatan biomassa sebagai bagian dari energi baru terbarukan.

Penjajakan kerjasama itu dilaksanakan FGV Bulkers dalam pemanfaatan cangkang sawit sebagai salah satu by product yang dihasilkan PTPN IV Regional III. Region Head PTPN IV Regional III Rurianto menyambut baik penjajakan kerjasama BUMN dua negara serumpun tersebut yang ia nilai sebagai bagian dari upaya memperkuat program net zero emission.

“Kami menyambut baik kehadiran rekan-rekan dari FGV Bulkers untuk menjajaki kerjasama perluasan pemanfaatan biomassa sebagai energi baru terbarukan. Sebagai perusahaan milik negara, PRPN IV Regional III telah menempuh langkah-langkah percepatan pemanfaatan EBT, baik itu dengan keberadaan pembangkit tenaga biogas serta perluasan pemanfaatan biomassa,” kata dia dalam keterangan tertulisnya di Pekanbaru, Senin (8/7/2024).

Ruri menjelaskan bahwa perusahaan telah berkomitmen mendukung program PTPN Group dalam berkontribusi menurunkan emisi sebesar 29% pada 2030 dan target pemerintah menuju Net Zero Emissions 2060.

Cangkang sawit, kata dia, merupakan salah satu by-product atau produk sampingan yang dihasilkan perusahaan dan bisa menjadi andalan sebagai sumber energi baru terbarukan (EBT). Hal itu dikarenakan PTPN IV Regional III atau yang sebelumnya bernama PTPN V secara masif memanfaatkan pembangkit tenaga biogas sebagai sumber energi utama pada boiler pabrik kelapa sawit.

Pembangkit tenaga biogas merupakan sebuah teknologi melalui penangkapan gas metan atau methane capture yang dihasilkan limbah cair sawit atau palm oil mill effluent (POME). Gas metan itu selanjutnya diolah sedemikian rupa sehingga menjadi bahan bakar ramah lingkungan.

PTPN IV PalmCo Regional III diketahui telah mengoperasikan lima pembangkit tenaga biogas, dengan tiga unit diperuntukkan sebagai co-firing bahan bakar boiler dan dua lainnya menghasilkan energi listrik. Sementara, satu unit pembangkit tenaga biogas (PTBg) co-firing lainnya akan segera beroperasi pada tahun ini yang berlokasi di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Sei Rokan.

“Keberadaan PTBg membuat perusahaan beralih dari yang sebelumnya menjadikan cangkang sebagai biomassa untuk boiler menjadi by-product yang bisa dimanfaatkan secara luas,” paparnya.

Pada 2023 misalnya, perusahaan menghasilkan 29.592 ton cangkang sawit atau meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 17.117 ton cangkang sawit. Cangkang sawit tersebut selanjutnya menjadi sumber energi baru terbarukan yang mulai menjadi pengganti bahan bakar fosil di sejumlah daerah di Indonesia.

Sementara itu, Head of Corporate Services FGV Bulkers Muhammad Bakri menjelaskan jika dia mendapat amanah untuk membangun komunikasi awal dan berkolaborasi membuka beragam potensi yang dapat dikembangkan dalam perkebunan sawit.

“Terutama kami melihat cangkang, kita berharap kolaborasi kedua belah pihak ini dapat menjadi langkah awal untuk bersama berkontribusi menuju net zero carbon,” ujarnya.

Sebelum ke PTPN IV Regional III, Bakri bersama kedua rekannya terlebih dahulu mengunjungi PTPN IV Regional I dan II, serta dilanjutkan ke PTPN IV Regional V Kalimantan untuk mengkaji potensi kerjasama kedua belah pihak.

“Insya Alla kami yakin kolaborasi antara FGV Bulkers dapat direalisasikan dan berkembang bersama ke arah yang lebih baik,” harapnya.

  • adminadmin
  • July 16, 2024
  • 0 Comments

Usaha pembaharuan energi listrik dengan memanfaatkan alam lingkungan asri yang dilakukan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) Regional 4 Jambi, mendapatkan apresiasi dan pengakuan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) UP 3 Jambi. Bahkan PT PLN (Persero) memberikan Sertifikat Energi Terbarukan (Renewable Energy Certificate/REC).

Penyerahan sertifikat Renewable Energy Certificate atau REC ini, langsung dilakukan Manager PLN UP 3 Jambi, Ediwan kepada Senior Executive Vice President (SEVP) Operation PTPN IV Regional 4 Jambi , Ifri Handi Lubis di kantor PT PLN UP 3 Jambi, Sabtu (15/6/2024).

“”Apa yang dilakukan Regional 4 PTPN IV Jambi dengan memanfaatkan Air, Angin dan Surya untuk jadi bahan sumber energi terbarukan merupakan bukti keseriusan PTPN IV memanfaatkan energi yang ada dengan inovasi yang teruji dan terukur,”” kata Manager PT PLN UP 3 Jambi, Ediwan saat penyerahan sertifikat REC.

Menurut Ediwan, Sertifikat Energi Terbarukan atau REC adalah instrumen yang mewakili pengakuan resmi kepada Regional 4 PTPN IV Jambi yang telah memanfaatkan Air, Angin dan Surya menjadi sejumlah energi yang bermanfaat dan telah menghasilkan energi listrik yang luar biasa besar dan berdaya saing tinggi.

“”Air, Angin dan Surya yang dimanfaatkan adalah sumber listrik yang dapat diperbarui. Sertifikat REC ini, bukti bahwa PTPN  IV tidak hanya menunjukkan tanggung jawab lingkungannya, tetapi juga mendapatkan keuntungan kompetitif di pasar global yang semakin peduli terhadap isu-isu lingkungan,”” kata Ediwan.

Sementara, SEVP Operation Regional 4 PTPN IV Jambi, Ifri Handi Lubis mengatakan apa yang dilakukan merupakan bagian dari bentuk pelestarian lingkungan yang menjadi perhatian negara bahkan dunia. Semua dilakukan untuk menjaga keseimbangan alam lingkungan yang menjadi perhatian khusus dunia kepada negara Indonesia yang menjadi salah satu paru-paru dunia.

“”Presiden Jokowi punya perhatian khusus untuk kelestarian lingkungan. Bahkan Negara telah berkomitmen menjaga lingkungan yang asri dengan memanfaatkan yang ada alam sekitar . Kami melakukan semampu sebisa kami menjaga lingkungan sekitar, inilah hasilnya manfaatkan Air, Angin dan Surya menjadi energi listrik yang bisa menggerakan usaha kami,”” tegas Ifri Handi Lubis.

Penyebaran benih ikan Jelawat ini, kata Sekper, juga sebagai bukti bahwa PKS milik PTPN IV Regional 4 Jambi selalu menjaga dan melestarikan lingkungan untuk tidak tercemar dari sisa pengelolaan kelapa sawit menjadi bahan baku minyak goreng, yakni crude palm oil (CPO).

 “Yang terpenting, ikan Jelawat ini tidak perlu penanganan khusus. Makanan ikan yang tampak indah ini adalah tumbuhan atau biota di sungai. Ikan ini pemakan segala (omnivora) dan hidup dalam kelompok. Ikan ini bisa dikonsumsi dan harganya cukup menjanjikan di pasaran,” urai Hariman.

”Ini bukti bahwa kami selalu menjaga lingkungan dan tidak mencemarkan lingkungan. Kami buktikan dengan bisa hidupnya ikan Jelawat di kolam penampungan ketiga. Bila ikan bisa hidup dan beranak pinak, berarti tidak ada pencemaran zat kimia,” jelas Sekper PTPN IV Regional 4 Jambi.

Sekper menguraikan, di PKS, air atau limbah bekas proses kelapa sawit menjadi CPO ditampung di kolam yang diberi nama kolam pertama. Di kolam pertama ini, zat kimia serta cangkang kelapa sawit dan serabut akan terpisah dengan sendirinya. Bila sudah terpisah, akan mengalir ke kolam kedua, di mana di kolam ini akan terjadi pengendapan antara sisa cangkang, serabut, dan air.

“Air yang sudah terpisah itu masuk ke kolam ketiga. Airnya sudah bersih tanpa cemaran zat kimia. Tumbuhan serta ikan bisa hidup di kolam ini. Inilah yang kami buktikan dengan sebar ikan Jelawat. Pada waktunya, ikan ini bisa kami konsumsi dan warga juga bisa mengonsumsinya,” akhir Hariman Siregar.

  • adminadmin
  • July 16, 2024
  • 0 Comments

Regional 5 PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) menggelar seremonial pengapalan perdana komoditas karet Ribbed Smoke Sheet (RSS) I dengan aturan European Union Deforestation Regulation (EUDR) pada Kamis, 4 Juli 2024 melalui pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Ekspor Karet RSS I sebanyak 40,5 ton dengan nilai penjualan sebesar US$ 95.170 atau setara Rp 1,5 miliar.

“Pengiriman ke Amerika ini sebenarnya bukan pertama kali dilakukan, namun kali ini merupakan ekspor pertama yang sudah mengimplementasikan regulasi EUDR. Tidak hanya Karet RSS 1, kedepan PTPN I Regional 5 akan mengimplementasikan Regulasi EUDR untuk komoditi Kopi dan Kayu.”, ungkap Winarto, Region Head PTPN I Regional 5.

Direktur Pemasaran PTPN III (Persero), Dwi Sutoro, menjelaskan bahwa per 1 Januari 2025 produksi kelapa sawit, karet, kopi, kakao, kayu, kedelai dan daging olahan yang masuk ke pasar Eropa harus sudah memenuhi standar regulasi EUDR.

“Ini merupakan sebuah langkah besar yang menunjukkan komitmen PTPN Group dalam menerapkan praktik budidaya perkebunan berkelanjutan, sehingga diharapkan dapat menjaga bisnis ini hingga anak cucu kita, khususnya dalam memenuhi permintaan pasar internasional akan produk yang selaras dengan alam.”, tambah Dwi Sutoro.

Selain itu PTPN Group bersama dengan stakeholders yang dikoordinasikan oleh pemerintah pusat, juga terus mendampingi petani rakyat untuk memastikan adanya keberlanjutan industri perkebunan dan kelestarian alam di Indonesia.

“Karena itu, mari kita bersatu untuk menyuarakan produk perkebunan Indonesia yang lestari serta meningkatkan kesejahteraan para petani Indonesia” tutup Dwi Sutoro.

  • adminadmin
  • July 16, 2024
  • 0 Comments

Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK Gambung), di bawah naungan PT Riset Perkebunan Nusantara, mengadakan lokakarya teh internasional dengan tema “Inovasi dan Kolaborasi untuk Keberlanjutan Industri Teh” (Innovative and Collaboration for Sustainability of Tea Industry) Pada hari Kamis (27/06), di The Jayakarta Suites Hotel, Bandung. Lokakarya internasional ini merupakan kolaborasi dengan Ethical Tea Practices (ETP) dan didukung oleh Dewan Teh Indonesia (DTI).  Peserta yang hadir berasal dari berbagai stakeholder teh khususnya Indonesia, mulai dari pelaku produsen teh mulai dari perkebunan rakyat dan perkebunan besar negara serta swasta, para pengolah/ industri hilir, brand owner, buyer/trader serta packer, UMKM teh, berbagai asosiasi dan komunitas, kementerian dan dinas terkait, perguruan tinggi dan lembaga litbang daerah dan nasional, dan tea Enthusiast, dengan total berkisar 100 peserta. Workshop ini bertujuan untuk mengeksplorasi, mengelaborasi, meningkatkan kolaborasi serta memperluas diseminasi teknologi dan inovasi serta berbagai lesson learn dan best practices di lapang.

Acara dimulai dengan sambutan pembuka dari Kepala PPTK Gambung M. Akmal Agustira, yang menjelaskan tujuan lokakarya ini, yaitu menjajaki inovasi untuk keberlanjutan teh dan mensosialisasikan proyek kerja sama pengembangan teh global. Direktur Regional ETP, Rachid Boumnijel, menekankan komitmen ETP terhadap kemitraan dan pengaruh kebijakan untuk menyelesaikan isu keberlanjutan teh, terutama teh Indonesia. Dr. Iman Yani Harahap, Direktur PT Riset Perkebunan Nusantara, menyoroti tantangan produksi teh di Indonesia, dengan menekankan pentingnya mengurangi penggunaan pestisida sintetis dan memperbaiki rantai nilai teh. Komisaris PT Riset Perkebunan Nusantara, Sjukrianto Yulia, menyerukan praktik pertanian berkelanjutan untuk melindungi lingkungan dan mendorong kolaborasi untuk masa depan industri teh yang berkelanjutan.

Sesi pertama dimulai dengan materi dari Dian Cahayani (PT Symrise Indonesia), yang membahas inovasi dan tren pasar dalam industri teh, menyoroti meningkatnya popularitas teh dan pentingnya memenuhi permintaan konsumen akan rasa dan manfaat kesehatan. Ada pula materi menarik dari Mr. Farid Akbany (PT Yoosouf Akbany), yang menekankan pentingnya meningkatkan daya saing dan keberlanjutan teh Indonesia di tingkat global, dengan dukungan pemerintah yang sangat penting bagi industri teh Indonesia. Sa Mi Lee, Trade Enabling Lead perusahaan Bayer Asia Pasifik menjelaskan implikasi Batas Residue Maksimum atau MRLs pada perdagangan teh, dan menekankan pentingnya mematuhi regulasi untuk menghindari hambatan perdagangan teh global. Kemudian, Laeli Fadli Arif dari PTPN I Regional 2 membahas identifikasi dan mitigasi residu serta kontaminan dalam teh, dan pentingnya kontrol kualitas yang ketat terhadap standar keamanan.

Sebelum sesi kedua dimulai, Mr. Amrouk El-Mamoun sebagai keynote speaker dari FAO (Divisi Pasar dan Perdagangan) membahas lebih luas terkait highlight kondisi dan tantangan teh global serta kunci-kunci keberlanjutan industri teh global. Kemudian, Erdiansyah Rezamela dari PPTK Gambung membahas inovasi terkini yang dikembangkan pada produksi teh Indonesia. Kemudian Tejo Jatmiko dari ETP melanjutkan diskusi Rachid Boumnijel, dengan membahas proyek-proyek yang sedang dijalani ETP. Sesi kedua ditutup dengan pembahasan Carbon Project on Tea yang disampaikan Veronika Ratri dari Business Watch Indonesia.  Banyak hal terkait dengan teknologi, sosial, dan dampak lingkungan yang perlu bersama kita selami dalam dunia pertehan di Indonesia. Oleh karena itu, kolaborasi antara lembaga, instansi, dan pemerintah, harus terus dijaga agar industri teh dapat dipertahankan dan berkelanjutan.

  • adminadmin
  • July 16, 2024
  • 0 Comments

Sebanyak 58 petani sawit mengikuti In House Training selama tiga hari yang diselenggarakan Regional 7 PTPN IV KSO, di Hotel Golden Tulip, Bandar Lampung sejak Kamis (27/6/2024). Kegiatan dibuka Region Head PTPN IV Regional 7 KSO, Denny Ramadhan. Peserta pelatihan berasal dari eks. Plasma PTPN VII  Rawapitu, Muara Enim, Musi Banyuasin, dan Prabumulih.

Materi pelatihan terdiri atas teori di kelas dan praktek di lapangan disampaikan oleh para expert dan praktisi dari perusahaan. Hari pertama disampaikan materi teknik budidaya kelapa sawit dengan pendekatan teknologi terbaru. Hari kedua peserta dibawa ke Kebun Kelapa Sawit Bekri untuk melihat proses budidaya dari pembibitan, tanam, pemeliharaan, pemupukan, dan proses panen; sedangkan hari ketiga diisi dengan penyegaran berupa family gathering di Pulau Pahawang.

Denny Ramadhan mengatakan kegiatan In House Training  ini merupakan implementasi dari Program Strategis Nasional (PSN). Program ini bertujuan untuk mewujudkan kemandirian, khususnya di bidang ketahanan pangan dan energi. Integrasi PTPN Group ini juga merupakan bentuk dukungan perusahaan dalam memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan melalui hilirisasi sektor pangan, mengembangkan wilayah untuk mengurangi kesenjangan dan menjamin pemerataan melalui Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).

“Hadirnya skema pembiayaan BPDP-KS dalam PSR merupakan harapan baru bagi Petani kelapa sawit secara umum dan secara khusus Petani eks Plasma, PTPN IV Regional 7 KSO (dahulu PTPN7) sudah terlibat aktif sebagai mitra offtaker dan pendamping teknis dengan terealisasinya PSR di Eks Plasma PIRSus II A Sungai Niru dan PIRSus II B Sungai Lengi, “ kata Denny.

Proses PSR di kebun eks Plasma PTPN IV Regional 7 KSO (dahulu PTPN7) merupakan perjalanan yang panjang dengan melibatkan banyak Instansi. Proses ini diawali sosialisasi revitalisasi peremajaan kelapa sawit melalui skema pendanaan dari BPDP-KS yang dilaksanakan di Dinas Perkebunan Sumatera Selatan tanggal 04 November 2015 dimana dari kegiatan tersebut PTPN7 Unit Sungai Lengi dan Disbun Muara Enim menyampaikan proposal PSR PIRSus II B Sungai Lengi UPT III Koperasi Bina Sejahtera Desa Fajar Indah Kec. Gunung Megang sebagai Pilot Project.

Selanjutnya, tambah Denny, dilakukan beberapa kali kunjungan ke BPDP-KS bersama Disbun Kab. Muara Enim serta staf ahli Gubernur Sumsel. Pondasi awal pelaksanaan Pilot Project skema BPDP KS pada saat seluruh persyaratan telah dipenuhi dan turun ijin prinsip (rekomendasi teknis) oleh BPDP-KS serta terbentuknya kesepakatan antara pihak terkait dalam bentuk Surat Perjanjian Kerjasama (SPK) dimana PTPN VII sebagai Offtaker dan pendamping teknis, tanam perdana yang dilaksanakan 9 Mei 2018 di Koperasi Bina Sejahtera Desa Fajar Indah dengan luasan tanam 200,09 Ha untuk 100 KK.

Denny berharap dengan kerjasama ini dapat membangun hubungan kemitraan yang saling menguntungkan, dimana Lembaga Petani sebagai rantai pasokan (supply chain) PKS PTPN IV Regional 7 KSO.

Program sinergi PTPN IV Regional 7 KSO dengan lembaga petani serta Dinas Perkebunan dalam program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) untuk mewujudkan kemitraan yang produktif. Program ini juga didukung oleh Bank Mandiri sebagai pemberi pinjaman modal kepada petani.

Dalam laporannya Ketua Panitia Ilen Nawangsari mengatakan tujuan dilaksanakan kegiatan ini untuk meningkatkan kompetensi Lembaga Petani sehingga memahami norma teknis budidaya kelapa sawit.

Selain itu, agar terwujudnya sustainability dalam budidaya kelapa sawit dengan bukti konkret terbitnya sertifikasi ISPO untuk Lembaga Petani. Dan menjalin kerjasama offtaker antara PTPN IV Regional 7 KSO dengan Lembaga Petani sehingga terwujud hubungan kemitraan yang produktif.

Pada kesempatan itu dilaksanakan juga penandatangan kerjasama  Offtaker antara PTPN IV Regional 7 KSO, Koperasi Bina Sejahtera Desa Fajar Indah, Gapoktan Kebangkitan Kasih Desa Karya Mulia, dan Koperasi Maju Bersama Desa Kencana Mulia.

Penandatangan perjanjian oleh Region Head PTPN IV Regional 7 KSO, Denny Ramadhan didampingi oleh SEVP Operation Darmansyah Siregar dan SEVP Bussines Support, Bambang Eko Prasetyo, dengan Koperasi Bina Sejahtera Desa Fajar Indah yang diwakili oleh Roni, Gapoktan Kebangkitan Kasih Desa Karya Mulia yang diwakili Hariyono, dan Koperasi Maju Bersama Desa Kencana Mulia yang diwakili Edy Suwito.

Selain itu dilaksanakan juga   penandatanganan Nota Kesepahaman antara PTPN IV Regional 7 KSO dengan PT Bank Mandiri Persero Tbk. tentang Kerja Sama Penggunaan Jasa dan Produk Perbankan.

  • adminadmin
  • July 16, 2024
  • 0 Comments

Regional 4 PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I melakukan panen perdana tembakau di Kebun Tembakau Ajung. Selasa (25/6). Acara ini dihadiri oleh Regional Head Subagiyo, Polsek Ajung, Kecamatan Ajung, Desa Ajung, Babinsa dan jajaran karyawan Regional 4 PTPN I.

”Realitas kebun tanam tembakau mencapai 580 Hektar realisasi 100 persen, untuk aktivitas panen karena dari parameter kami lakukan pengecekan dan penelitian, ada kemajuan seknifikan persiapan tahun 2024 pengadaan sarana prasarana,” Kata GM. Unit Tembakau Dwi Aprilla Sandi SP.

Selain itu, isu masalah keterlambatan bambu bisa kita minimalisir setiap Minggu di support bagian pengadaan. Sehingga menjadi kendala setiap tahun dalam produksi ini bisa di selesaikan.

“Mulai panen jam kerja semakin panjang di mulai dari pukul 05.00 – 11.00 Wib malam untuk mengawal pengeringan. Tentunya kita sama – sama menjaga netralitas dan kebugaran hingga setiap hari sampai panen bulan Oktober,” menurutnya.

Kebun Tembakau PTPN I Regional 4 memiliki target produksi 1450.000 Kg/Ha daun kering, dengan kualitas Top Grade luas lahan di tanam 700 Hektar.

“Hasil produksi Kebun Tembakau PTPN I Regional 4 diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pasar ekspor yang setiap tahunnya kebutuhannya selalu meningkat,” bebernya.

Sementara itu, Regional Head Subagiyo potensi tanam tembakau meningkatkan pola perawatan kebun melakukan pengawasan peningkatan budidaya dalam proses sebelum tebang.

“Melihat cara panennya sampai pengawasan di gudang, untuk memaksimalkan hasil produktivitas tahun ini lebih baik dan mendukung. Sehingga masyarakat banyak kita libatkan mulai panen pada saat ini, sorter tembakau juga di lakukan kita bisa menyerap tenaga kerja di kabupaten Jember,” pungkas Subagiyo.

  • adminadmin
  • June 25, 2024
  • 0 Comments

Dalam upaya meningkatkan kapasitas dan keterampilan pekebun dalam hal pemetaan, BPDP KS dan Ditjenbun menyelenggarakan kegiatan pelatihan Teknik pemetaan Lokasi Perkebunan kelapa sawit. Kegiatan ini merupakan salah satu Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang dasar-dasar pemetaan, meningkatkan pengetahuan tentang peralatan pemetaan, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam tracking lahan, pengolahan data, dan penyajian peta, dan meningkatkan keterampilan dalam pemetaan kebun.

Dalam menyampaikan materi tentang Teknik pemetaan Lokasi Perkebunan kelapa sawit, PT Riset Perkebunan Nusantara – PPKS ditunjuk oleh BPDP KS dan Ditjenbun untuk menyelenggarakan pelatihan tersebut dengan jumlah peserta sebanyak 27 orang yang berasal dari Kabupaten Aceh Barat dan diselenggarakan di Banda Aceh Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Pelatihan ini diikuti diselenggarakan selama 5 hari, dimulai sejak tanggal 27 hingga 31 Mei 2024.

Dalam rangkaian acara pembukaan kegiatan ini, perwakilan dari manajemen PT Riset Perkebunan Nusantara Bapak SEVP Operation I PT RPN, Dr. Tjahjono Herawan,  menyambut seluruh peserta pelatihan serta perwakilan dari Direktorat Jenderal Perkebunan, Ibu Eva Lizarmi yang dalam hal ini mewakili Direktur Perlindungan Perkebunan, Bapak Muklis SP, selaku Kabid Penyuluhan dan Pengembangan SDM Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Aceh, dan Bapak Mulyadi, M.Si selaku Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Aceh Barat.

Kegiatan pelatihan ini dibuka oleh Muklis SP Kabid Penyuluhan dan Pengembangan SDM Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Aceh, Eva Lizarmi perwakilan Direktorat Jenderal Perkebunan, Tjahjono Herawan selaku SEVP Operation I PT  RPN, Bapak Muklis SP Kabid Penyuluhan dan Pengembangan SDM Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Aceh, dan Bapak Mulyadi, M.Si Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Aceh Barat.

“PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) melalui Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) telah memainkan peran yang penting dalam mengembangkan sumber daya manusia di sektor perkebunan kelapa sawit. PPKS telah berdedikasi untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kapasitas para pekebun dalam sistem usaha ini ” ungkap Dr. Tjahjono Herawan SEVP Operation I PT Riset Perkebunan Nusantara.

Salah satu peserta pelatihan, Bapak Yusra, menyampaikan kesannya terhadap penyelenggaraan pelatihan ini. “Saya sangat berterima kasih kepada BPDP KS dan Ditjenbun atas kesempatan mengikuti pelatihan ini. Materi yang disampaikan oleh tim dari PT RPN  sangat informatif dan relevan dengan kebutuhan kami sebagai pekebun dalam hal pemetaan. Metode pengajaran yang inovatif, sangat membantu kami memahami dan mengaplikasikan Teknik dalam melakukan pemetaan Perkebunan kelapa sawit . katanya kemudian.