PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) anak perusahaan PTPN Group meraih predikat silver dalam pemeringkatan Asia Sustainability Report Rating (ASRRAT) 2023 yang diselenggarakan oleh National Center for Corporate Reporting (NCCR) Senin (06/11) di Jakarta. Penghargaan ASRRAT ini diikuti 68 perusahaan dan organisasi mengusung tema Navigating the Path to Net Zero: Accelerating Climate Action In Asia.

“SGN meraih penghargaan di ajang ASRRAT 2023 dengan predikat silver, meski tergolong entitas baru SGN membuktikan tekad keterbukaan informasi dan transparansi penyelenggaraan korporasi dengan mengkomunikasikan dengan baik kinerja keberlanjutan kepada para pemangku kepentingan, yakni melalui laporan keberlanjutan atau sering disebut sustainability report”, ungkap Wakhyu Priyadi Siswosumarto Corporate Secretary PT Sinergi Gula Nusantara dalam keterangan rilisnya.

Sebelumnya pihaknya menyebut SGN telah memperoleh standarisasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 dan standarisasi manajemen lingkungan ISO 14001:2015, selanjutnya akan dilengkapi dengan ISO 37001:2016 manajemen anti penyuapan. Ini bentuk komitmen wujudkan SGN yang berintegritas dan bebas dari fraud.

“Proses bisnis berkelanjutan yang berlangsung di SGN, yakni mewujudkan tercapainya swasembada gula nasional dengan optimalisasi pabrik gula yang dikelola, telah terstandarisasi ISO baik manajemen mutu dan manajemen lingkungan serta integritas anti fraud. Proses produksi yang berlangsung memenuhi peraturan dan berlaku, sesuai capaian SEG, mengedepankan aktivitas bisnis yang berkelanjutan sesuai dengan tiga kriteria yaitu lingkungan, sosial serta tata kelola”, terangnya lebih lanjut.

Sementara itu dalam pidato pembukaannya, Ketua NCCR, Dr. Ali Darwin mengapresiasi para peserta ASRRAT 2023. Proses penilaian ASRRAT 2023 melibatkan panel yang terdiri dari lima orang juri dan tim assessor yang terdiri dari 18 penilai bersertifikat CSRS dari seluruh Indonesia. Evaluasi yang dilakukan secara cermat dan panduan mendalam sangat penting dalam menegakkan standar Global Reporting Initiative (GRI), sehingga menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam menilai praktik keberlanjutan.

“Dedikasi perusahaan dan organisasi terhadap transparansi dan akuntabilitas serta inisiatifnya untuk mengukur dan memitigasi risiko dampak lingkungan dan sosial sangat menginspirasi. Laporan keberlanjutan telah memberikan wawasan berharga mengenai kemajuan yang telah dicapai dalam mengurangi emisi, melestarikan sumber daya, dan memajukan keadilan sosial. Hal ini juga berfungsi sebagai road map untuk diikuti oleh bisnis dan organisasi lain”, terang Ali Darwin.