• adminadmin
  • May 12, 2024
  • 0 Comments

Pemerintah Provinsi Riau melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan bersama PTPN IV PalmCo Regional III menyelaraskan beragam program sebagai langkah mewujudkan pembangunan berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045.

Penyelarasan program perusahaan BUMN yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dengan kebijakan Pemerintah Provinsi Riau tersebut dilangsungkan melalui Focus Group Discussion (FGD) yang berlangsung di Region Office PalmCo Regional 3 PTPN IV, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, belum lama ini.

“Tadinya perencanaan itu berwarna-warni. Sekarang perencanaan pembangunan guidance dilaksanakan oleh pemerintah pusat. Yang makro telah ditetapkan sebagai kerangka. Dan kita di Riau harus sejalan agar mendukung kerangka yang telah ditetapkan menuju Indonesia Emas 2045,” kata Sekretaris Bappeda Litbang Provinsi Riau, Purnama Irwansyah.

Dalam kegiatan yang dihadiri langsung Corporate Secretary and Legal Regional 3 PTPN IV Andiansyah Hamdani, GM Distrik Petani Mitra Ferry Lubis, Head of Project Management Office Masrukin dan jajaran tersebut, Purnama menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan menampung masukan dan saran dari seluruh pihak, termasuk perusahaan yang beroperasi di Bumi Lancang Kuning.

Seluruh saran dan masukan itu menjadi bagian dari kerangka acuan dalam menyempurnakan rancangan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Riau Tahun 2025-2045 dan Rancangan Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Provinsi Riau Tahun 2025-2026.

Sehingga, lanjutnya, seluruh masukan yang ditampung dapat menyempurnakan dokumen RPJMD yang memuat visi dan misi arah kebijakan pembangunan daerah, sasaran pokok, tahapan, dan prioritas pembangunan daerah Provinsi Riau dalam kurun waktu 2025-2045.

Dalam pemaparannya, Purnama mengatakan bahwa perkebunan kelapa sawit yang termasuk dalam kluster pertanian dan perikanan selama ini menjadi salah satu tulang punggung ekonomi Riau, selain pertambangan dan pengolahan.

“Ketiga sektor ini yang selama ini menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Riau. Dan persentasenya tiap tahun terus meningkat. Untuk itu, kita ingin masuk dari PTPN IV sebagai salah satu perwakilan korporasi perkebunan di Riau, apa yang perlu dipersiapkan untuk menyusun RJPMD ini,” urainya.

Sementara itu, Corporate Secretary and Legal PalmCo Regional III PTPN IV Andiansyah Hamdani memaparkan bahwa perusahaan yang sebelumnya bernama PTPN V itu kini telah menjadi bagian dari perusahaan perkebunan sawit terluas di dunia pasca aksi korporasi Desember 2023 lalu.

Secara bisnis, perusahaan telah melaksanakan transformasi secara signifikan sejak 2019 silam sejak dipimpin Direktur Jatmiko Santosa dan kini dilanjutkan oleh Region Head Rurianto. Hasilnya, perusahaan mampu mempersembahkan kinerja optimal hingga meraih laba bersih tertinggi sepanjang sejarah tiga tahun berturut-turut.

Selain fokus pada sisi bisnis, perusahaan juga tidak mengabaikan program yang diusung pemerintah, mulai dari dekarbonisasi, penguatan petani mitra dan swadaya melalui program peremajaan sawit rakyat (PSR) hingga penguatan ekonomi UMKM, pendidikan, sosial, kesehatan melalui program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL).

“Dari sisi dekarbonisasi misalnya, kita telah menjadi perusahaan perkebunan milik negara terbesar yang mengoperasikan pembangkit tenaga biogas, baik itu sebagai co-firing maupun listrik. Total ada lima instalasi PTBg yang telah beroperasi, dan Insya Allah akan bertambah satu unit tahun ini. PTBG itu sejalan dengan komitmen pemerintah mewujudkan Net Zero Emissions 2060,” jelas sosok yang akrab disapa Aan itu.

Begitu juga dengan akselerasi PSR. Regional 3 PTPN IV menjadi perusahaan yang melaksanakan PSR mencapai 9.500 hektare serta satu-satunya perusahaan perkebunan negara yang menyiapkan bibit sawit unggul bersertifikat kepada petani melalui aplikasi Sawit Rakyat Online. Total 1,6 juta bibit sawit unggul telah diserap petani sebagai solusi atas maraknya bibit sawit palsu.

Meski begitu, Andiansyah turut berharap bahwa nantinya RJPMD itu dapat mengakomodir kepastian dunia investasi di Riau. Hal itu sangat berkaitan dengan rencana investasi perusahaan serta menghindari potensi kepentingan segelintir pihak. Begitu juga dengan tumpang tindih areal kawasan yang perlu menjadi perhatian bersama.

“Kami mohon kepada bapak ibu bahwa nantinya kepastian hukum dapat diprioritaskan. Begitu juga dengan kepastian legalitas lahan. Sebagai perusahaan BUMN, kami sangat patuh dengan segala regulasi yang ada. Namun terkadang masih ada beberapa pihak yang berupaya mengambil kesempatan dengan ketidakpastian ini. Ini mungkin menjadi salah satu masukan kami,” demikian Aan.

  • adminadmin
  • May 3, 2024
  • 0 Comments

Unit usaha Pabrik Gula (PG) Prajekan yang dikelola PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) anak Perusahaan Holding Perkebunan PTPN III (Persero) menggelar selamatan petik tebu manten Senin (29/04) di kebun tebu Mangli Bondowoso, sebagai pertanda musim giling sudah tiba. Direncanakan PG Pradjekan mulai giling tanggal 20 Mei mendatang, sehingga menjadi PG dikelola SGN pertama yang memulai giling di Jawa.

“Petik tebu manten sudah menjadi bagian dari kultur pabrik gula yang menandakan musim giling sudah tiba. PG Pradjekan saat ini sudah siap giling 2024”, terang Moh. Sholeh Kusuma General Manager PG Pradjekan disela-sela prosesi petik tebu manten.

Menurut Sholeh, target giling tahun ini naik bila dibanding realisasi tahun sebelumnya, yakni  4,9 juta kuintal tebu dari 4,3 juta kuintal tebu di tahun 2023.

“Target optimis kami menggiling tebu petani sejumlah 4,9 juta kuintal tebu. Ini merupakan bagian upaya kami mendukung tercapainya swasembada gula”, tambahnya.

Senada Ketua Dewan Pimpinan Cabang Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (DPC APTRI) PG Pradjekan Rolis Wikarsono berharap giling tahun ini lebih baik dibanding sebelumnya baik harga gula dan performa pabrik sehingga berpengaruh positif pada tingkat kesejahteraan petani

“Tebu kami petani semua digiling ke PG Pradjekan, jumlah petani kurang lebih tujuh ratus petani dengan luasan total enam ribu hektar”, lanjut Rolis.

Senior Executive Vice President (SEVP) Operation II SGN Imam Cipto Suyitno yang hadir dalam kegiatan menyebut performa yang dimiliki PG Pradjekan cukup membanggakan  bahkan kerap dijadikan best practise bagi pabrik gula lainnya.

“Dengan kekompakan petani dan PG, target tersebut bukan angan-angan tapi mudah untuk diraih. PG Pradjekan sudah empat tahun selalu menunjukkan performa yang baik, mohon dukungan suport untuk mempertahankan prestasi. Jika tahun ini baik, maka menjadi performa terbaik berturut-turut selama lima tahun”, ungkap Imam.

Sekilas Prosesi Tebu Manten

Prosesi petik tebu manten dimulai dengan menggelar doa bersama di kebun yang dihadiri oleh petugas PG serta menghadirkan tokoh masyarakat, petani dan undangan.

“Sebagai simbolisasi pasangan pengantin, terdapat karyawan yang dirias sebagaimana pasangan dengan menggunakan busana adat pengantin. Sementara itu tebu yang dipilih telah diberi nama Sri Ratu Rosan Ayu Semseming Manis sebagai mempelai perempuan dan Sri Narendra Rosan Prakoso Madu Rasa sebagai perlambang mempelai pria. Tidak lupa beberapa hiasan dipasang disepanjang batang tebu pilihan tersebut. Hiasan tersebut berupa potongan kertas warna warni,” jelas Dwiana Ekawati Manajer Tanaman PG Pradjekan.

Untuk kemudian sepasang tebu yang menjadi simbol pasangan pengantin tersebut ditebang beserta beberapa batang tebu sebagai perlambang para pengiring pengantin tebu dan dilakukan prosesi siraman.

“Tebu yang telah ditebang tersebut diarak dari kebun menuju pabrik gula, tepatnya di stasiun Gilingan. Diiringi alunan kebo giro yang menjadi ciri khas arakan pengantin, batang tebu tersebut dibawa oleh barisan karyawan bagian tanaman untuk kemudian diserahkan kepada karyawan bagian pabrik dan dimasukkan ke dalam penggilingan pabrik gula,” jelas Dwiana lebih lanjut.

Pihaknya menyebut prosesi tersebut menjadi simbolis harapan petani dan pabrik gula agar panen tebu berlangsung dengan lancar dan kualitas bahan baku tebu optimal atau telah masak serta diolah PG dengan baik.

Di beberapa daerah dalam prosesi arak-arak penganten tebu sering disertakan budaya lokal seperti Reog dan Bantengan. Sederhana dan sakral, tergambar dari prosesi yang telah dijalankan selama puluhan tahun hingga saat ini dan menjadi bagian budaya pabrik gula di Nusantara.

  • adminadmin
  • May 3, 2024
  • 0 Comments

Senin, 29 April 2024 bertempat di Hotel Mutiara Merdeka, LPP Agro Nusantara membuka pelatihan dalam Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit. Dalam pembukaan pelatihan ini dihadiri oleh Eva Lizarmi, S.P. sebagai Ketua Sekretariat Tim Pengembangan SDM Direktorat Jendral Perkebunan secara daring; Dr. Ir. Sri Ambar Kusumawati, M.Si selaku Kepala Bidang Pengembangan Usaha dan Penyuluhan; Khairi Setiawan selaku Kepala Seksi Pengawas Mutu Hasil Pertanian, Dinas Perkebunan, Peternakan, dan Kesehatan Hewan Kabupaten Kampar; serta Pujangga Yultama Tigana, S.P. Pimpinan Pelatihan sekaligus perwakilan manajemen LPP Agro Nusantara. Program ini merupakan kerja sama antara Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dengan Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian ini menyasar pekebun sawit di berbagai daerah penghasil kelapa sawit.

Di pekan pertama pelaksanaan, terdapat 2 pelatihan berjalan dengan judul yang sama yaitu Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit. Pelatihan ini berjalan selama 5 hari dari 29 April – 3 Mei 2024. Peserta kali ini diberangkatkan dari Kabupaten Kampar sebanyak total 65 peserta untuk 2 kelas. Dalam sambutannya, Eva mengatakan bahwa “Penambahan produksi kelapa sawit bukan karena kualitasnya yang meningkat namun karena luas arealnya yang terus bertambah.” Dengan kondisi ini diharapkan ke depannya, tidak hanya luas areal kebun kelapa sawit yang terus bertambah. Kualitas dari hasil CPO yang dihasilkan khususnya dari para petani perkebunan rakyat juga meningkat.

Berfokus sebagai penggerak pengembangan industri khususnya bagi para pekebun swasta, BPDPKS ingin mendukung terciptanya praktik bisnis Perkebunan Kelapa Sawit yang lebih kompetitif. Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit didesain khusus untuk mengembangkan kemampuan dan kompetensi baik teknis dan non-teknis (manajerial) pekebun sawit. Beragam jenis pelatihan dari berbagai aspek dalam bisnis kelapa sawit mulai dari teknis budidaya tanaman, manajemen keuangan, pengembangan kelembagaan dan usaha hingga praktik bisnis berkelanjutan ditawarkan kepada para pekebun sawit.

Peserta pelatihan ini merupakan pekebun sawit, pengurus koperasi (KUD) dan juga tenaga pendamping daerah yang berasal dari berbagai kabupaten. Para pekebun ini diberangkatkan oleh Dinas Perkebunan masing-masing wilayah berdasarkan Data Rekomendasi Teknis yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Dengan dimulainya kelas pelatihan di Pekanbaru, Riau, menjadi tanda dimulainya periode pelaksanaan program Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit yang diselenggarakan LPP Agro Nusantara. Untuk tahun ini, BPDPKS mempercayakan LPP Agro Nusantara untuk menjalankan 43 kelas dengan total 1.339 peserta pelatihan.

  • adminadmin
  • May 3, 2024
  • 0 Comments

Sebagai upaya untuk terus menguatkan komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan, Region Head Regional 4 PTPN I, Subagiyo menegaskan keseriusan perusahaan dalam menjaga proses bisnis yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

“Kami di PTPN I Regional 4 memiliki kesadaran yang kuat terhadap teknik budidaya hingga pengelolaan limbah di lingkungan sekitar kami. Oleh karena itu, kami terus berkomitmen untuk menjaga praktik bisnis yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan,” ujarnya.

Dalam keterangannya pada Senin (29/04) ia menyoroti berbagai langkah yang telah diambil oleh Regional 4 PTPN I dalam rangka mendukung komitmen tersebut.

“Kami menyadari bahwa keberlanjutan lingkungan bukanlah tujuan akhir, melainkan proses berkelanjutan yang membutuhkan komitmen dan kerja keras. Kami pastikan siap untuk terus mengawal dan meningkatkan kinerja kami dalam hal ini,” imbuhnya.

Subagiyo pun menjelaskan bahwa praktik bisnis yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan di Regional 4 PTPN I telah terimplementasi melalui teknik budidaya tanaman tebu hingga pengolahan limbah. Dalam teknik budidaya tebu misalnya, perusahaan selalu memastikan ketersediaan air untuk tutup tanam tepat waktu melalui perbaikan Water Management System di seluruh lahan-lahan HGU dengan membangun sumber-sumber air di antara embung, sumur artesis dan sumur bor, sarana-prasarana irigasi dan drainase serta adopsi teknologi irigasi dengan metode drip irrigation. Dengan demikian, penggunaan air dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien.

Sementara dalam praktik pengolahan limbah, Subagiyo memastikan bahwa pengelolaan tebu tidak meninggalkan limbah bagi lingkungan dan justru menciptakan sirkulasi yang produktif. Langkah tersebut terwujud dalam penggunaan pupuk organik hasil samping pengolahan tebu, yakni blotong.

“Melalui Pusat Penelitian (Puslit) Sukosari, kami mengambil langkah inisiatif agar blotong tersebut dapat diurai dan difermentasi bersama zat organik lain, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik yang aman bagi tanah,” jelas Subagiyo.

Selain itu, perusahaan juga tengah menaruh perhatian terhadap implementasi bioetanol sebagai bahan bakar nabati yang dihasilkan dari tetes tebu. Hal ini merupakan bentuk dukungan perusahaan terhadap pemerintah, sekaligus komitmen yang senantiasa dijaga Regional 4 PTPN I melalui PT Energi Agro Nusantara (Enero) dalam rangka mendukung akselerasi penurunan gas emisi karbon.

  • adminadmin
  • May 3, 2024
  • 0 Comments

Stok gula konsumsi nasional dalam waktu dekat akan bertambah seiring kesiapan giling pabrik gula PT Perkebunan Nusantara Group yang dikelola oleh PT Sinergi Gula Nusantara (SGN). Saat ini baru PG Kwalamadu saja yang telah giling tebu, mengingat karakteristik iklim di wilayah Sumatera Utara.

Saat ini pabrik gula SGN telah siap giling tebu petani untuk memenuhi kebutuhan gula konsumsi masyarakat. Tinggal menunggu tingkat kemasakan tebu untuk mencapai rendemen optimal”, ungkap Aris Toharisman Direktur Utama SGN.

Pihaknya menyebut harga gula saat ini yang cenderung naik dikarenakan stok gula yang berkurang dan sebagian gula impor masih dalam proses pengadaan, dan stok tersebut akan terpenuhi kembali ketika pabrik gula giling kembali. Meski demikian berdasarkan data stok tersebut aman hingga giling tebu mendatang.

“Maret lalu persediaan gula SGN sebesar 2,8 ribu ton untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga giling tahun 2024. Selain stok Gula SGN, masih ada persediaan gula milik petani dan milik pedagang di gudang PG SGN. Total stok saat ini kurang lebih sebesar 144 ribu ton dengan sebaran di Sumatera Utara 7 ribu ton, Sumatera Selatan 12 ribu ton, Lampung 4,7 ton, Jawa Tengah 4,3 ribu ton, Jawa Timur 113 ribu ton, dan Sulawesi Selatan 3 ribu ton. Sedangkan proyeksi produksi tahun 2024 sebesar total 992 ribu ton gula kristal putih untuk memenuhi kebutuhan gula konsumsi masyarakat,” terang Aris Toharisman.

Aris menambahkan, produksi gula di dalam negeri tahun ini diprediksi akan mencapai 2,3 juta ton. Sekitar 900-an ribu ton diantaranya adalah produksi PTPN dan petani yang memasok tebu ke SGN.

Data taksasi Maret ada peningkatan dibanding tahun 2023, yakni 12,8 juta ton dari tahun lalu yang hanya 10 juta ton tebu. Sedangkan protas juga naik menjadi 69 ton per hektar dari 58 ton per hektar pada tahun 2023”, lanjutnya.

Menurutnya keterlibatan petani tebu dalam pencapaian swasembada gula nasional sangat besar, untuk itu pihaknya memberikan perhatian khusus terhadap petani mitra diantaranya penyediaan sarana produksi melalui program MAKMUR yang bersinergi dengan PT Petrokimia Gresik hingga pihak perbankan untuk keperluan permodalan biaya kebun hingga tebang angkut.

“SGN terus berupaya meningkatkan kinerja industri gula melalui berbagai cara. Pertama, melakukan perbaikan hubungan kemitraan dgn petani tebu. Kedua, memfasilitasi petani dalam penjualan gula pada harga relatif tinggi dgn pembayaran cepat. Ketiga, memfasilitasi ketersediaan pupuk melalui program Makmur bekerja sama dengan BUMN Pupuk dan Perbankan. Dampaknya terlihat dari perluasan area tebu rakyat tahun ini dari sebelumnya sekitar 120ribu hektar menjadi 123ribu hektar,” tambah Aris Toharisman.

Di sisi lain, Bapanas juga melakukan penyesuaian Harga Acuan Pembelian (HAP) sebesar Rp17.500 per kilogram sesuai dinamika harga di lapang, terutama dalam meng-akomodir harga jual gula petani.  Sunardy Edy Sukamto ketua DPD APTRI menyambut baik berbagai kebijakan PTPN dan Pemerintah yang sangat kondusif dalam mendukung kelancaran usaha tani tebu.

“Kami menyambut positif kebijakan yang bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan petani dan mendukung upaya swasembada gula baik dari PTPN dan Pemerintah, karena pada intinya peran petani tebu tidak dilupakan dan pencapaian swasembada gula harus sejalan dengan peningkatan kesejahteraan para petani tebu”, tegas Sunardy Edy Sukamto. 

  • adminadmin
  • May 3, 2024
  • 0 Comments

Kebun tebu Cinta Manis yang dikelola PT Buma Cima Nusantara (BCN) menyatakan siap memasok tebu berkualitas dan produktivitas makismal untuk musim giling tahun 2024. Pernyataan itu disampaikan manajemen PT BCN saat menerima kunjungan Komisaris PTPN I Nurhidayat, Selasa (16/4/24).

Nurhidayat hadir didampingi Regional Head Regional 7 PTPN I Denny Ramadhan, SEVP Bussines Support Okta Kurniawan, SEVP Operation Wiyoso, Kabag Sekretariat dan Hukum Bambang Hartawan, Kabag Tanaman Yulianto, dan Kabag Teknik dan Pengolahan Meldi Ilmawan. Sebagai tuan rumah, manajemen PT BCN dipimpin Kadiv Operasional Tanaman Melly Octavia, Manajer Kebun Cinta Manis Tri Widhiyanto, dan beberapa pejabat utama.

Dalam inspeksinya, Komisaris Nurhidayat meninjau langsung kondisi kebun tebu di Wilayah Tiga Kebun Cinta Manis. Pak Nur, sapaan akrab Nurhidayat tertarik melihat Wilayah itu karena terdapat demplot yang diproyeksikan dapat berproduksi 100 ton tebu per hektar. Yakni, pada Petak 227 Wilayah 4. Selain melihat kondisi tebu, Pak Nur juga berdialog dengan manajemen dan karyawan di lapangan.

Diketahui, PT BCN adalah anak perusahaan PTPN I Subholding Supporting Co pasca restrukturisasi organisasi. Sebelumnya, PT BCN merupakan anak perusahaan PTPN VII yang kini berubah status menjadi salah satu unit kerja PTPN I dengan sebutan Regional 7. Saat menjadi anak usaha PTPN VII, selain mengelola kebun tebu, PT BCN juga mengelola Pabrik Gula. Namun, seiring pembentukan Subholding di bawah PTPN III, dua pabrik gula yang dikelola PT BCN, yakni PG Bunga Mayang dan PG Cinta Manis diserahkan dan dikelola PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), satu dari tiga Subholding di bawah PTPN III.

Kadiv Tanaman PT BCN Melly Octavia dalam paparannya di hadapan Komisaris dan BRM Regional 7 menyatakan siap memasok tebu terbaik untuk PT SGN di Pabrik Cinta Manis. Selain presentasinya, Melly melaporkan kondisi tanaman terkini, treatment yang sudah dan akan dilakukan, dan prediksi kualitas dan produktivitas tabu yang akan diproduksi.

Secara umum Melly menampilkan slide angka-angka taksasi produktivitas tebu dari Kebun Cinta Manis. Dia menyebut, secara keseluruhan luas tanaman tebu yang siap dieksploitasi pada musim giling 2024 adalah 10.621 hektar dengan produktivitas 64 ton tebu per hektar. Dari kebun itu diperkirakan akan menghasilkan tebu giling sebanyak 679,8 ribu ton dengan rendemen 6,22 persen.

“Dari lahan, produksi, dan produktivitas itu kami membuat taksasi gula milik sendiri sebanyak 29,687 ribu ton dan tetes milik sendiri sebanyak 20,394 ton,” kata Melly.

Melihat kondisi lapangan dan pemaparan di kantor, Nurhidayat menyampaikan apresiasi kepada manajemen PT BCN yang berupaya keras mencapai produksi terbaik. Ia juga meminta manajemen Regional 7 PTPN 1 untuk terus mendampingi dan mendukung seluruh program yang dilaksanakan oleh`PT BCN yang selama ini berada di bawah kendali PTPN VII, meskipun saat ini sudah terpisah. Ia juga meminta seluruh pihak terkait untuk bekerja keras dalam mempersiapkan giling tebu tahun 2024.

 “Dengan persiapan yang matang dan optimal diharapkan giling tebu tahun ini akan berjalan lancar dan mencapai target yang telah ditetapkan. Saya minta musim giling tahun 2024 ini Unit Cinta manis dan Bungamayang (PT BCN) dapat memberikan keuntungan. Maka diperlukan persiapan yang matang,” kata Nurhidayat.

Pak Nur juga menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi antara semua pihak terkait untuk memastikan kelancaran giling tebu tahun 2024.

“Sinergi dan kolaborasi antara semua pihak terkait sangatlah penting untuk memastikan kelancaran giling tebu tahun 2024. Saya harap semua pihak dapat terus bekerja sama dengan baik dan saling mendukung satu sama lain,” tambahnya.

Secara teknis Nurhidayat juga mengingatkan pentingnya menjaga kualitas tebu dan efisiensi proses giling untuk menghasilkan gula yang berkualitas dan berdaya saing. Ia mengingatkan Regional 7 PTPN 1 dapat terus meningkatkan produktivitas dan kinerjanya sehingga dapat berkontribusi secara optimal bagi ketahanan pangan nasional.

Sementara itu, Region Head Regional 7 PTPN 1 Denny Ramadhan menyampaikan terima kasih atas kunjungan dan arahan dari Komisaris Nurhidayat. Ia menyatakan siap dan memastikan manajemen Regional 7 PTPN 1 akan terus berkomitmen mendampingi PT BCN untuk meningkatkan kinerja dan mencapai target yang telah ditetapkan.

“Kami mengucapkan terima kasih atas kunjungan dan arahan dari Dekom yang diwakili Pak Nurak Nur. Kami akan terus berkomitmen dan mendorong dan mendampingi PT BCN untuk meningkatkan kinerja dan mencapai target yang telah ditetapkan. Kami yakin bahwa dengan sinergi dan kolaborasi semua pihak, giling tebu tahun 2024 akan berjalan lancar dan sukses,” kata Denny.

Dengan kunjungan kerja Komisaris Regional 7 PTPN 1 ini diharapkan dapat memotivasi seluruh karyawan dan petani tebu untuk bekerja lebih giat lagi dalam mencapai target giling tahun 2024. Dengan kerjasama dan sinergi yang solid, Regional 7 PTPN 1 yakin dapat mewujudkan giling tebu yang lancar dan sukses.

  • adminadmin
  • May 3, 2024
  • 0 Comments

Regional 3 PTPN IV ambil bagian dalam semarak pameran investasi dan produk unggulan yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Kampar, Riau, melalui ajang Kampar Expo 2024.

Ajang pameran yang melibatkan perusahaan serta pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang beroperasi di Bumi Sarimadu tersebut berlangsung di Lapangan Merdeka, Kota Bangkinang

Kegiatan rutin pameran tahunan terbesar yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Kampar bersamaan perayaan HUT Kampar yang ke-74 itu berlangsung pada akhir pekan kemarin, 25-28 April 2024.

Corporate Secretary and Legal Regional 3 PTPN IV Andiansyah Hamdani dalam keterangan tertulisnya di Pekanbaru, Kamis (2/5) mengaku bangga perusahaan perkebunan plat merah itu kembali dipercaya untuk ambil bagian dalam ajang pameran yang saban tahun menyedot perhatian khalayak ramai tersebut.

Ia menjelaskan bahwa ajang itu selain menjadi kesempatan menampilkan sejumlah program unggulan sepert peremajaan sawit rakyat, program penyediaan bibit sawit unggul serta transformasi digitalisasi dan dekarbonisasi perusahaan, juga menjadi kesempatan untuk mensosialisasikan perubahan PTPN V menjadi PTPN IV Regional III pasca aksi korporasi yang menjadi bagian program strategis nasional.

“Alhamdulillah. Tahun ini kami kembali diberikan kepercayaan untuk meramaikan salah satu ajang pameran terbesar di Kampar.  Melalui pameran ini, kami ingin berinteraksi lebih jauh dengan masyarakat, terutama setelah aksi korporasi menempatkan menjadi bagian dari perusahaan sawit terluas di dunia,” kata dia.

Andiansyah atau yang akrab disapa Aan dan merupakan putra asli kelahiran Kabupaten Kampar itu menjelaskan bahwa di stand Regional 3 PTPN IV turut dipamerkan tandan buah segar (TBS) berukuran jumbo jenis DxP Simalungun dari kebun inti perusahaan.

Kemudian, masyarakat juga dapat menyaksikan satu dari tiga drone geospasial Regional 3 PTPN IV. Melalui drone tersebut, perusahaan dapat mendapat data luas kebun, jumlah tegakan tanaman, topografi, hingga sarana jalan serta jembatan secata tepat dan akurat.

Tak ketinggalan, perusahaan turut memamerkan maket pembangkit tenaga biogas (PTBg) yang dikelola sebagai bagian dalam mendukung program dekarbonisasi.

Selanjutnya, produk peralatan mekanisasi pertanian produksi salah satu mitra binaan PTPN V yang merupakan 100 persen pemasok utama peralatan mekanisasi PTPN V juga turut dipamerkan dalam festival tersebut.

“Dan perlu diketahui, mitra kita ini berasal dari Kabupaten Kampar. Mereka menjadi pemasok utama peralatan perkebunan perusahaan. 100 persen peralatan panen kami dari teman-teman mitra binaan kita,” ujarnya.

Aan mengaku bahagia respon masyarakat Kampar sangat positif dengan keberadaan stand Regional 3 PTPN IV. Saban hari, kata dia, stand perusahaan dijejali ratusan pengunjung yang tertarik akan program-program unggulan.

“Terimakasih kepada Pemkab Kampar, Bapak Hambali selaku Pj Bupati dan masyarakat Kampar atas dukungannya kepada PTPN IV Regional 3,” lanjutnya.

Pj Bupati Kampar Hambali  mengatakan Pameran Kampar Expo 2024 di Lapangan Merdeka Bangkinang Kota itu menampilkan ragam produk dan layanan dari berbagai lini sektor, Dagang Produk Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Ia mengatakan pameran Kampar Expo ini bertujuan untuk mempromosikan produk, jasa, industri kecil dan kerajinan unggulan potensi daerah sekaligus sebagai ajang promosi memperkenalkan produk-produk unggulan dan modern dari Kabupaten Kampar.

“Ayo majukan bersama-sama UMKM dan produk lokal Kabupaten Kampar dan produk Indonesia lainnya agar kita mampu bersaing dengan produk-produk luar negeri,” tutur Hambali.

  • adminadmin
  • April 18, 2024
  • 0 Comments

Direktur Operasional PTPN IV Rizal H. Damanik mengunjungi Kebun Danau Salak di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Kamis (28/3). Kedatangan Direktur Operasional PTPN IV disambut langsung oleh Region Head Regional 5 PTPN IV Khayamuddin Panjaitan, SEVP Operation II Ihsan, SEVP Business Support M. Zulham Rambe dan Manajemen Kebun Danau Salak.

“Karena kita adalah orang yang pertama berada di PalmCo, berniatlah selalu untuk dapat berbuat yang terbaik untuk Perusahaan dan jadikan setiap pekerjaan itu mengasyikan,” pinta Rizal H. Damanik.

Pada kunjungannya kali ini, Direktur Operasional PTPN IV Rizal H. Damanik fokus memberi pengarahan tentang bagaimana mengangkat performa setiap Region, khususnya Regional 5 untuk dapat lebih meningkatkan produktivitas dan kesiapan SDM yang handal sesuai bidangnya masing-masing. PalmCo sebagai Induk Region mengharapkan setiap insan dapat berkontribusi maksimal dengan mengawal peraihan produksi yang sudah ditetapkan dalam RKAP.

“Jika semua tantangan dan masalah teratasi, tentu kinerja produksi Kebun Danau Salak akan lebih baik lagi ke depannya, sehingga dapat bersaing dengan Regional lainnya. Ingat, jangan pernah berhenti mengasah kreativitas, semangat juang serta kekompakan tim agar roda perusahaan dapat berjalan seperti apa yang kita rencanakan,” ujar Rizal H. Damanik lebih lanjut. Region Head Regional 5PTPN IV Khayamuddin Panjaitan menyampaikan Kebun Danau Salak kedepan dapat menjadi Kapal Induk bagi Regional 5 PTPN IV di wilayah Kalimantan Selatan dengan TBM yang dimiliki, “untuk itu kami mohon dukungan dan kolaborasinya agar dapat mewujudkan harapan itu”, pungkasnya

  • adminadmin
  • April 18, 2024
  • 0 Comments

Region Head Regional 5 PTPN IV Khayamuddin Panjaitan didampingi SEVP Operation II Ihsan memotivasi manajemen PKR Tambarangan agar dapat meningkatkan Produktivitasnya, dengan cara meningkatkan wawasan serta ketrampilan masing-masing individu. “Lakukan benchmarking dengan unit atau perusahaan lain serta terus tambahlah wawasan dengan mengikuti pelatihan untuk membuka wawasan baru,” ujarnya.

Motivasi tersebut disampaikan di sela-sela persiapan acara Safari Ramadhan/Eksekutif Edisi Menyapa Ramadhan 1445 H yang akan dilaksanakan di Kebun Danau Salak Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Kamis (28/3).

Pada kesempatan ini, Khayamuddin Panjaitan mengingatkan Manajemen PKR Tambarangan untuk fokus terhadap pembelian bahan baku Karet dan perlunya memprediksi momentum yang tepat untuk melakukan pembelian bahan baku tersebut, tetap menjaga kualitas secara baik dan tidak lupa agar melakukan monitoring evaluasi secara periodic.

  • adminadmin
  • April 17, 2024
  • 0 Comments

Regional 8 PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) berkolaborasi dengan PT Sulsel Citra Indonesia (PT SCI) dalam rencana pembangunan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Sulawesi Selatan.

Dalam rencana tersebut, Regional 8 dan SCI menggandeng Investor dari Malaysia, Mohd Emir Mavani Abdullah yang juga merupakan mantan CEO Felda Global yang merupakan perusahaan pertanian dan komoditas pertanian global yang berbasis di Malaysia.

Sebelumnya pertemuan strategis antara Regional 8, SCI dan Mohd Emir Mavani telah dilakukan di Ruang Rapat Macca kantor Regional 8.

Dalam pertemuan tersebut, beberapa poin penting yang menjadi pembahasan diantaranya mengenai dorongan penerapan transisi sirkuler menuju ekonomi perkebunan regenerative net-zero (CE2RA), pengembangan pembibitan dan penanaman kelapa sawit serta pembangunan PKS di Sulawesi Selatan.

Inti dari net zero adalah mengimbangi jumlah emisi yang dikeluarkan dengan jumlah emisi yang diserap dari atmosfer.

Direktur Utama SCI, Machmud Achmad mengatakan salah satu turunan CE2RA adalah pengelolaan limbah industri kelapa sawit dnegan tujuan menekan dampak negatif terhadap pencemaran zat karbon di udara oleh gas metana yang dihasilkan oleh limbah insdustri kelapa sawit.

“Dengan cara memaksimalkan pemanfaatan limbah untuk menghasilkan produk turunan berupa pupuk untuk kebutuhan perkebunan dan pertanian” jelas Machmud.

Desmanto, Region Head dari Regional 8 PTPN I menyampaikan bahwa saat ini ada dua PKS di Sulsel, diantaranya Luwu Utara yang dikelola sendiri dan di Luwu Timur yang dikelola bekerja sama dengan swasta yakni Bumi Maju Sawit.

“Melihat produksi sawit yang terus meningkat maka sangat baik jika akan dibangun PKS yang baru. Nantinya, teknologi yang berasal dari Jerman itu disiapkan investor dari Malaysia, sedangkan pembuatan pabriknya oleh SCI, sementara Regional 8 menyiapkan limbah kelapa sawit untuk dikelola SCI menjadi pupuk, limbah cair tersebut akan kami treatment” tambah Desmanto.

SEVP Business Support Regional 8, Maalun Lamau juga menjelaskan bahwa kapasitas giling pabrik kelapa sawit yang ada di Luwu Utara dan Luwu TImur mencapai 600 ton TBS perhari atau sekitar 30 ton perjam.

“Regional 8 saat ini mengelola kelapa sawit dengan luasan mencapai 35.373 hektare yang tersebar di Kabupaten Luwu Utara, Luwu Timur, Wajo dan Enrekang” ucap Maalun.

Emir Mavani menyampaikan, semua yang akan dilakukan ini dampak baiknya juga akan kembali ke petani.

“Kita akan menjual pupuk dengan harga yang mereka (petani) beli, bukan hanya di sawit tapi juga di padi, dll” jelasnya.

Pertemuan ini dihadiri langsung oleh Region Head Regional 8 PTPN I Desmanto, SEVP Business Support Maalun Lamau, dan Kabag Tanaman Musfachruddin, Direktur Utama PT Sulsel Citra Indonesia (SCI) Dr. Machmud Achmad, Dato’ Mohd Emir Mavani Abdullah selalu investor.